TKI asal Lembang ini Kritis di Malaysia, Tak Punya Uang dan Sakit-sakitan Tapi Sulit Dipulangkan
Warga Kabupaten Bandung Barat, Endik Sopandi jadi TKI di Malaysia. Namun kondisinya saat ini memprihatinkan namun sulit untuk dipulangkan
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Kondisi kesehatan Endik Sopandi (44) seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kampung Gamlok, RT 06/07, Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) saat ini semakin memprihatinkan.
Endik yang hingga saat ini berada di Malaysia itu mengaku, untuk sekedar berjalan ke kamar mandi pun sudah tidak bisa karena sesak nafas yang dirasakan sudah semakin parah.
"Saya sesak terus, dari kamar ke tengah rumah juga enggak bisa jalan," ujar Endik saat dihubungi, Senin (28/6/2021).
Seperti diketahui, sejak beberapa bulan yang lalu dia harus menahan rasa sakit yang dideritanya hingga akhirnya dia menyerah dan meminta bantuan untuk dipulangkan karena tidak memiliki biaya untuk pulang ke Indonesia.
Untuk itu Endik meminta pertolongan agar bisa dipulangkan dari Negeri Jiran itu lantaran ia sakit-sakitan dan tak punya uang untuk bertahan hidup di perantauan setelah tak mampu bekerja lagi.
Baca juga: Jangan Dulu Piknik ke Lembang, Pemkab Tutup Semua Objek Wisata di Bandung Barat, Imbas Zona Merah
"Sekarang kalau jalan juga langsung sesak, jadi segala susah," ucapnya.
Di saat kondisi Endik sudah memprihatinkan, Pemkab Bandung Barat kesulitan untuk memulangkan Endik karena selain dia merupakan TKI Ilegal, kondisi di Malaysia juga tengah menerapkan lockdown.
Kepala Seksi Perluasan dan Penempatan Tenaga Kerja pada Disnakertrans KBB, Sutrisno, mengatakan, untuk memulangkan TKI ini, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Konsulat jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru.
"Iya, kami kesulitan karena kondsi di Malaysia-nya lockdown, kemudian yang bersangkutan kan TKI Ilegal. Jadi, dia tidak bisa pulang begitu saja karena tidak ada dokumen, bagaimana nanti di bandara," kata Sutrisno.
Dengan demikian, pihaknya memprediksi bahwa untuk memulangkan Endik, membutuhkan waktu yang cukup lama karena terkait hal ini urusannya dengan Kantor Imigrasi.
"Prosesnya tidak semudah itu, makanya saya lagi mencoba konsultasi ke KJRI. Mudah-mudahan bisa dibantu sepenuhnya," ucapnya.