Gempa Bumi

Garut Baru Saja Diguncang Gempa Bumi, Jangan Panik, Ini yang Harus Dilakukan saat Gempa

Gempa bumi tektonik baru saja mengguncang wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu, 27 Juni 2021, pukul 10:23:55 WIB.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Hermawan Aksan
Foto ilustrasi simulasi menghadapi gempa bumi dan tsunami yang berlangsung di lapangan parkir legok Batu Karas, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (26/6/2021). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gempa bumi tektonik baru saja mengguncang wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu, 27 Juni 2021, pukul 10:23:55 WIB.

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan M=2.9.

Episenter terletak pada koordinat 7.38 LS dan 107.78 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 22 km Barat Daya Kabupaten Garut pada kedalaman 10 kilometer.

Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Selatan, Hendro Nugroho, melalui siaran tertulisnya mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Garsela.

Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di empat wilayah kecamatan.

Baca juga: Baru Saja Terjadi, Gempa Bumi Mengguncang Garut Jawa Barat, Disebabkan Aktivitas Sesar Garsela

Keempat wilayah itu meliputi Kecamatan Pasirwangi, Kecamatan Samarang, Kecamatan Cikajang, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, dengan Skala Intensitas III MMI.

Dalam skala ini, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

"Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut."

"Hingga pukul 10:52 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," katanya.

Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi. 

Apa yang Harus Dilakukan Saat Gempa

Sampai saat ini, gempa bumi disebut-sebut masih tidak dapat diprediksi lokasi dan waktu terjadinya secara tepat.

Banyak orang mengalami kejadian gempa bumi saat sedang berada di dalam rumah, di luar rumah, bahkan di dalam gedung.

Ketika mengalami kejadian saat sedang berada di dalam gedung, terlebih di tingkat atau lantai cukup tinggi, biasanya orang akan panik.

Warga di Pecinan Kota Malang panik saat gempa 6,7 SR melanda Kota Malang, Sabtu (10/4).
Warga di Pecinan Kota Malang panik saat gempa 6,7 SR melanda Kota Malang, Sabtu (10/4/2021). (surya.co.id/rifky edgar)

Namun, akan lebih baik bila tidak panik dan ikuti sejumlah langkah evakuasi ketika terjadi gempa dan posisi sedang berada di dalam gedung.

Berikut lima hal yang harus dilakukan bila terjadi gempa dan posisi sedang berada di dalam gedung sebagaimana dikutip dari grid.id (bobo.id).

Sebetulnya, rasa panik dan kalut wajar saja bila muncul saat terjadi gempa, apalagi saat kita berada di tingkat atas sebuah gedung tinggi.

Namun, tindakan apakah yang harus kita lakukan setelahnya?

1. Tetap Tenang dan Tidak Panik

Menurut Kolonel (Mar) Bambang Suryo Aji, Direktur Operasi Basarnas (Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan), hal utama yang penting adalah tidak panik alias tenang.

Rasa panik hanya akan membuat gaduh dan membuat kita tidak sigap mengambil keputusan.

2. Jauhi Dinding Kaca atau Lampu

Setelah itu, jauhilah dinding kaca atau lampu dan usahakan cari jalan keluar dari gedung sesuai jalur yang ditentukan atau diarahkan petugas.

3. Tidak Menggunakan Lift

Menggunakan lift saat terjadi gempa sangat berbahaya bagi keselamatan karena dalam kondisi kritis bisa terjadi kerusakan pada sistem lift dan akhirnya terjebak.

Agar lebih aman, kita sebaiknya menggunakan tangga darurat sesuai jalur evakuasi yang ditentukan petugas gedung.

 

4. Utamakan Orang Difabel

Saat gempa terjadi, kita tidak diperbolehkan naik lift. Dengan begitu, orang-orang difabel atau berkebutuhan khusus akan kesulitan jika melewati tangga darurat.

Karena itu, orang difabel akan didahulukan karena mereka butuh bantuan.

5. Bersembunyi di Bawah Meja

Apabila situasi memaksa kita bertahan di dalam gedung, bersembunyilah di bawah meja atau perabotan yang kokoh sambil menunggu gempa berhenti.

Apabila kita tidak menemukan meja yang kokoh, lindungi wajah dan kepala dengan kedua tangan, serta mencari tiang utama di dalam gedung. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved