Pemkab Curiga Varian Delta Masuk Indramayu, Bupati Minta Orang Tua Jaga Anak, Jakarta Jadi Pelajaran

Nina Agustina mengatakan, pemerintah daerah mulai mencurigai munculnya Covid-19 varian India atau varian Delta sudah masuk ke Kabupaten Indramayu.

Tribun Jabar
Bupati Indramayu, Nina Agustina, Selasa (22/6/2021). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Bupati Indramayu, Nina Agustina meminta kepada orang tua agar senantiasa menjaga anak-anaknya lebih baik lagi.

Kasus yang terjadi di DKI Jakarta harus menjadi pelajaran.

Di sana ratusan anak terpapar Covid-19 dan tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran.

"Kita harus waspadai, jangan sampai anak-anak Indramayu terpapar Covid-19," ujar Nina Agustina kepada Tribuncirebon.com, Rabu (23/6/2021).

Kepada orang tua, Nina Agustina bahkan meminta tolong untuk mengawasi anak-anak agar tidak dibiarkan bermain di wahana wisata kolam renang bola, singadepok, dan berbagai permainan anak lainnya yang ada di pasar malam.

Dalam hal ini, ia tidak menampik, penanggulangan pandemi Covid-19 harus diiringi juga dengan perbaikan ekonomi.

Hanya saja Nina Agustina meminta, penanggulangan ekonomi tersebut jangan sampai melibatkan anak-anak.

Baca juga: Kasus Covid-19 Makin Tak Terkendali, Wabup Majalengka Minta Warga Patuh Prokes Meski Telah Divaksin

"Semua pelaksanaan belajar melalui daring, tapi mereka bebas bermain di luar, ini yang dikhawatirkan," ujar dia.

Di sisi lain, disampaikan Nina Agustina, pemerintah daerah mulai mencurigai munculnya Covid-19 varian India atau varian Delta sudah masuk ke Kabupaten Indramayu.

Covid-19 varian baru ini diketahui sangat rentan terpapar kepada anak-anak.

"Kita belum temui, tapi janganlah. Kita harus terus mewaspadai karena varian batu ini bisa kena di anak-anak," ujar dia.

Kecurigaan soal Covid-19 varian Delta ini sebelumnya juga disampaikan Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara.

Deden Bonni Koswara mengatakan, kecurigaan ini karena terjadinya fenomena kondisi pasien cepat sekali memburuk lalu meninggal dunia.

"Memang kecurigaan ada tapi tidak bisa langsung diambil kesimpulan karena harus dilakukan pemeriksaan whole genom sequencing (WGS)," ujar dia kepada Tribuncirebon.com pada Senin (21/6/2021).

Dalam hal ini, ia mengatakan, untuk melakukan pemeriksaan WGS guna membuktikan apakah Covid-19 varian delta sudah masuk ke Kabupaten Indramayu masih menjadi kendala.

Baca juga: RSUD Bekasi Sudah Dirikan Tenda Darurat, Pasien Covid-19 Terus Berdatangan

Di Indonesia, pemeriksaan WGS ini masih jarang dan difokuskan untuk kabupaten/kota tertentu saja.

Ia juga mengatakan, pemerintah Kabupaten Indramayu tidak memungkinkan untuk berinisiatif menyediakan alat pemeriksaan WGS karena harganya yang mahal.

Ditambah lagi, tenaga yang bisa melakukan pemeriksaan WGS adalah tenaga ahli genetik Biomolekuler.

"Dan terus kalau pun iya memang terdeteksi karena virus delta juga kalau kitanya sebagai masyarakat tidak patuh Prokes tetap saja akan meningkat terus," ucapnya.

Baca juga: Mayat Warga Positif Covid Telantar Berjam-jam di Depan Rumah, Warga Takut Mendekat, Ini Kata Polisi

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved