Wakil Wali Kota Bandung Tertarik Olah Sampah Jadi Batubara dan Kompos Seperti Dilakukan di Cibiru
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana meninjau pengelolaan sampah di Cibiru yang menghasilkan RDF bisa sebagai pengganti batubara , magot, dan kompos
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana meninjau pengelolaan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) di PT Tekno Inovasi Asia (TIA), Cipadung, Kecamatan Cibiru , Kota Bandung, Kamis (17/6/2021). Peninjauannya ke pengelolaan sampah tersebut salah satunya menindaklanjuti kunjungannya ke Kota Balikpapan untuk melihat metode pengelolaan sampah di sana.
Hasil peninjauan di PT TIA, Yana mengatakan pengelolaan sampah itu menghasilkan RDF dengan kalori tinggi 3.500 bisa sebagai pengganti batubara , dapat diolah magot , kompos , dan kompos cair.
"Saya melihat karakteristik sampah di kita banyaknya kan sampah pasar, jadi metode yang digunakan di perusahaan ini cocok menurut saya," katanya.
Yana menambahkan, pangsa pasar RDF lebih baik ketimbang batubara, lantaran harga jual lebih bagus dan pengeluarannya tak terlalu tinggi. Apalagi, sampah yang bisa diolahnya bisa organik maupun non organik terutama yang mengandung plastik.
"Kami akan mencoba menjajaki apakah bisa terjalin kerja sama ini sehingga kami dapat meminta untuk disimpan satu alatnya di salah satu TPS di Kota Bandung dan diolah di TPS itu. Harapannya sampah bisa habis di lokasi dan hasilnya dijual," ujar Yana. (*)