Kronologi Bocah 10 Tahun Tewas Digigit Anjing, Sempat Demam hingga Hilang Ingatan
Nahas menimpa bocah berinsial Mra (10) di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Muntungan Kota Medan Sumatera Barat yang tewas digigit anjing.
TRIBUNJABAR.ID, MEDAN - Nahas menimpa bocah berinsial Mra (10) di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Muntungan Kota Medan Sumatera Barat yang tewas digigi anjing.
Kejadian berawal saat Mra hendak pergi ke warung untuk jajan kemudian pulang bersama temannya.
Di saat bersamaan, saat melewati sebuah rumah yang tidak begitu jauh dari rumah Mra, pemilik rumah keluar bersama se ekor anjing.
"Datang lah tukang Aqua, pagar terbuka, anjing keluar pas anak saya lewat. Anak saya digigitnya di paha atas kanan. Setelah itu dia pulang ke rumah, ngadu ke kakeknya," kata Lia, saat ditemui di kediamannya, Selasa (15/6/2021).
Kaget dan tak menyangka dengan apa yang dialami Mra, keluarga bocah itu menemui kepala lingkungan untuk membantu mediasi.
Baca juga: Cerita Bah Odid Terseret Banjir Bandang Solokan Jeruk Bandung, Istri Hanyut lalu Nyangkut di Genting
"Setelah dijumpai, dimediasi, mereka malah seperti tak terima. Suaminya bilang, 'jalur hukum pun kami layani kalian. Di manapun kami terima tantangan kalian, bahkan wali kota'," kata Lia menirukan ucapan pemilik anjing.
Bukannya melunak, istri pemilik anjing malah menuduh ini karena perkara uang Rp 100 ribu. Lia Pratiwi pun pulang dan kondisi anaknya memburuk, demam hingga 39 derajat, lemas dan kurang fokus.
Jumat 11 Juni 2021, Lia Pratiwi melaporkan kejadian itu ke polsek setempat.
"Jadi anak saya kondisinya itu lemah sekali. Tapi karena kasus ini dia tetap semangat. Di mobil, sebelum sampai polsek dia tidur aja. Sesampainya di polsek dia semangat kali, 'ayo mak, ayo'. Saya juga sempat tanya, 'kita lanjutkan kasus ini dek? Dia bilang, 'maju terus mak, tetap semangat'. Karena itu kasus ini harus jalan," katanya.
Polsek Tuntungan kemudian menerima laporan MRA dengan nomor pengaduan STTLP/54/VI/2021/SPKT/Sektor Medan Tuntungan pada 11 Juni 2021 pukul 19.00 WIB.
Setelah beberapa hari dari kejadian, kondisi bocah yang digigit anjing itu tak membaik. Bahkan, Mra lupa ingatan dan sulit berjalan.
"Sama segala hal dia lupa. Sama dirinya sendiri dia lupa, dia enggak tahu. Nah, reaksinya dia super aktif, balik sana balik sini kayak anjing gitu, menjulurkan lidah, air liurnya keluar," katanya.
Baca juga: Kasir Ditodong Pakai Golok Saat Perampokan Mini Market di Majalaya Bandung, Ini Hukuman Bagi Pelaku
Pada Minggu (13/6/2021), Mra meninggal.Saat ini, kasus itu ditangani Polrestabes Medan.
Balita Tewas Digigit Ular Kobra
Balita bernama M Arokza Mulkan (5) di Desa Palipan, Kecamatan Sungai Manau, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi tewas digigit ular kobra di dalam rumahnya.
Kejadian berawal saat balita tewas digigit ular kobra itu sedang tidur bersama kedua orangtuanya di rumah. Tiba-tiba, dua ular kobra masuk ke rumah, mendekati balita itu kemudian mematuknya.
"Informasinya dua ekor ular kobra masuk ke rumah saat korban sedang tidur," kata Tarmizi, Kepala Desa Palipan, Kamis (3/6/2021).
Keluarga balita tewas digigit ular kobra, Lukman HS, menuturkan keponakannya digigit ular kobra saat tidur. Setelah digigit, balita itu dibawa ke puskesmas terdekat namun tidak bisa dirawat. Korban kemudian dibawa ke RSUD Kolonel Abundjani Bangko. Sekira pukul 03.00 balita itu meninggal.
"Sempat dibawa ke Puskesmas terdekat tapi tidak ada pertolongan dari pihak puskesmas, lalu dibawa ke IGD RSU Bangko. Sepertinya, di perjalanan ponakan kami sudah tidak ada lagi. Ini adalah ujian berat bagi keluarga kami, khususnya kedua orang tua nya. Al fatihah," ucap Lukman.
Jenazah dimakamkan di Desa Palipan, Kecamatan Sungai Manau, Kabupaten Merangin.
Baca juga: Militer Israel Luncurkan Serangan Udara ke Gaza, Respon Atas Balon Pembakar yang Dikirim ke Israel
Dikutip dari Tribunjakarta.com, Komunitas Ciliwung Depok membagikan edukasi mengenai ular kobra dengan Elang Erwanda sebagai narasumbernya.
Pada prinsipnya, ular kobra tidak mengganggu dan justru cenderung takut dengan kehadiran manusia. Kemudian, ular pun tidak mengejar apabila bertemu manusia dan kemunculannya disebabkan beberapa faktor yang diantaranya habitatnya yang hilang, hingga mata rantainya yang rusak.
Kata Elang, bulan November hingga Januari memang siklus ular menetaskan ularnya.
"November, Desember, Januari, adalah siklus ular menetas. Sekarang musim hujan, jadi sarang ular terlalu basah, ular juga tidak suka. Makanya banyak muncul ke permukaan," kata Elang dikonfirmasi, Selasa (17/12/2019).
Tempat yang disukai ular kobra ada tempat yang lembab dan tumpukan barang-barang seperti kayu, ranting, kardus, dan sebagainya. Ular kobra bisa menjalar lewat ranting pohon, atau dinding rumah yang masih kasar. Hal yang harus dilakukan bila bertemu ular
Elang mengatakan, hal utama yang harus dilakukan apabila bertemu ular adalah tidak melakukan gerakan apapun alias diam.
"Boleh berteriak, tapi diam seperti patung," jelas Elang.
Sambil berdiam diri, pastikan tetap mengamati ular tersebut ketika mulai bergerak meninggalkan lokasi.
udian sekitar jam 12.00 WIB, Jumat (11/6/2021), Lia dan beberapa anggota keluarga mendatangi pemilik anjing untuk bertanya sekaligus berharap itikad baik dari pemilik anjing
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Detik-detik Bocah 10 Tahun Tewas Digigit Anjing Tetangga, Lupa Ingatan dan Berperilaku Tak Lazim", Klik untuk