Kakek Midi Menghilang, Adik Mengira Menginap di Kerabat, Sang Kerabat Mengira Tidur di Rumah Adik
Sebelum penemuan mayatnya ini, kabar terakhir menurut informasi, adik korban berjumpa almarhum pda pada H+3 Lebaran lalu, yakni 16 Mei 2021.
TRIBUNJABAR.ID, KULON PROGO - Miskomunikasi menyebabkan hilangnya seorang kakek di Kulonprogo baru diketahui sekitar sebulan kemudian.
Kakek bernama Midi itu ditemukan sudah menjadi mayat dalam kondisi mengenaskan di sebuah kebun.
Kasus hilangnya kakek Midi itu ternyata karena kurangnya komunikasi.
Kakek Midi ditemukan meninggal setelah 23 hari menghilang.
Midi ditemukan warga sudah dalam kondisi meninggal dengan fisik mengenaskan di sebuah kebun di Dusun Suruhan RT 50 RW 22, Kalurahan Karangsari, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulonprogo, Selasa (8/6/2021) malam sekira pukul 20.30 WIB.
Warga pun gempar.
Sebelum penemuan mayatnya ini, kabar terakhir menurut informasi, adik korban berjumpa almarhum pda pada H+3 Lebaran lalu, yakni 16 Mei 2021.
Kasubbag Humas Polres Kulon Progo, Iptu I Nengah Jeffry mengatakan hilangnya warga Suruhan RT 49 RW 21 kalurahan setempat itu bermula saat korban berpamitan kepada adiknya, Tukiman.
Midi berpamitan ke Tukiman akan pergi ke rumah Sardi pada 16 Mei 2021.
Sardi adalah kerabat kakek Midi. Namun pada 8 Juni 2021, istri Sardi yaitu Kemiyem menanyakan keberadaan korban kepada Tukiman karena sudah cukup lama tidak menginap di rumahnya.
"Jadi setahu Tukiman, korban berada di rumah Sardi dan setahu Sardi, korban masih di tempat Tukiman," ujarnya, Rabu (9/6/2021).
Biasanya almarhum kakek Midi tidur di rumah saudara-saudaranya. Jefrry mengatakan, selama ini kondisi almarhum Midi sudah pikun dan sulit berjalan.
Selanjutnya, tetangga korban yakni Sujarwono juga menanyakan korban ke Koso karena korban juga biasa menginap di rumahnya namun tidak ada.
Pukul 17.00 WIB, Sujarwono kemudian berinisiatif melaporkan hilangnya korban ke Kepala Dukuh Suruhan, Nanang Sugiyarto.
Kemudian Nanang bersama warga lainnya melakukan pencarian dan sekira pukul 20.30 WIB korban ditemukan di kebun.
Namun dalam keadaaan meninggal dunia dengan posisi tertelungkup dan kondisi membusuk.
Dengan adanya penemuan mayat itu kemudian melaporkan ke Polsek Pengasih.
Selanjutnya, petugas berkoordinasi dengan tim inafis Polres Kulon Progo, Puskesmas Pengasih 2 dan RSUD Wates.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, juga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Tetapi kondisi jenazah dalam posisi merungkuk kaku dan tampak berwarna kehitaman pada badannya.
Pada bagian kepala, tampak tulang tengkorak pada wajah dan kulit wajah mengelupas namun rambut bagian belakang masih tersisa.
Selain itu, beberapa bagian tubuh korban termasuk tangan dan kaki sudah tampak tulang serta kulitnya mengelupas.
Warga Simpenan Kejeblos Lubang, 3 Hari 3 Malam Tak Makan
Ijang (39) warga Kampung Sampalan, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Simpenan terjatuh ke dalam lubang diduga bekas galian tambang emas sedalam sekitar 35 meter di Kampung Pasawahan, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Saat ini, Ijang tengah dirawat di "Bengkel Patah Tulang" di Kampung Cipicung, Desa Mekarasih, Kecamatan Simpenan.
Saat ditemui di "Bengkel Patah Tulang" Ijang, Rabu (26/5/2021), dia menceritakan kronologi kejeblos atau terperosok ke dalam lubang tersebut
Ia mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (18/5/2021).

Ia berada di dalam lubang itu selama tiga hari, dan berhasil ditemukan warga pada Kami (20/5/2021) lalu.
Saat itu, ia dalam perjalanan untuk berburu burung.
"Setengah 10 sampai ke lokasi saya langsung jalan, setengah jam mungkin tiba-tiba langsung jatuh aja, tidak ada apa-apa, langsung jatuh. Awalnya sih saya mau cari burung, tapi belum saya beraksi, saya ingetnya sampai situ aja, saya jatuh," kata Ijang sembari menahan rasa sakit.
Ijang mengaku sadar selama satu hari setelah tejatuh. Ajaibnya ia tidak merasakan lapar ataupun haus.
"Sadar sehari, sampai sore, asar magrib inget saya sampai malam lagi, saya udah gak sadar lagi, teriak terus saya. Malah batre (senter) saya pun yang saya bawa saya gak lupa, saya senter-senter siang malam, senapan saya bawa, HP, ngikut semua ke bawah lubang. Gak ada sinyal (untuk hubungi keluarga), sampai ngedrop HP saya, (kedalaman lubang) kira-kira 35 meter," ucapnya.
"Tapi alhamdulillah saya gak merasa lapar, minum lah, ini itu lah, malah waktu pun terasa sebentar, tapi waktu azan magrib saya sadar," jelasnya.
Menurutnya, warga bisa menemukannya karena kecurigaan melihat sepeda motor yang ia parkir di dekat saung warga.
Yang kemudian muncul kecurigaan warga karena ada motor tanpa pemilik.
"Iya, karena katanya motor saya, ada motornya gak ada orangnya, mungkin dia merhatikan motor saya, sehari dua hari sampai saya ketemu, sehari orang ini kemana," katanya.
Saat ini, Ijang masih menjalani perawatan di "Bengkel Patah Tulang" di Kampung Cipicung. Nampak, tulang rusuknya patah dan tulang ekornya remuk.* (M Rizal Jalaludin)
Sebagian artikel ini tayang di TribunJogja.com dengan judul BREAKING NEWS : 23 Hari Hilang, Jasad Seorang Kakek di Kulon Progo Ditemukan di Kebun