Uji Nyali Berkendara di Atas Kayu Jembatan Cirahong yang Legendaris di Ciamis Berusia Satu Abad
Jembatan Cirahong di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Ciamis begitu legendaris. Dibangun pemerintah Belanda pada 1893 sepanjang 202 meter.
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Mega Nugraha
TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG- Jembatan Cirahong di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Ciamis begitu legendaris. Dibangun pemerintah Belanda pada 1893 sepanjang 202 meter di atas Sungai Citanduy dengan ketinggian 60 meter lebih.
Jembatan Cirahong berusia 128 tahun namun masih bisa dilintasi kereta api jalur selatan dan punya dua fungsi. Fungsi pertama di bagian atas digunakan jalur rel kereta api jalur selatan dengan ditopang susunan baja rapat.
Fungsi kedua di bagian bawah berupa jembatan terowongan yan bisa digunakan kendaraan roda dua dan roda empat.
Baca juga: Potret Patung Soekarno Diposting Menhan Prabowo, Kenapa Posenya Naik Kuda? Ini Makna di Baliknya
Jembatan ini menghubungkan Kabupaten Ciamis dengan Kecamatan Manonjaya di Kabupaten Tasikmalaya. Aktifitas warga ke dua daerah itu menggunakan Jembatan Cirahong ini selama 24 jam.

Jembatan Cirahong ini hanya bisa dilalui satu lajur kendaraan. Sehingga, jika mau mengaksesanya perlu giliran dengan kendaraan yang dari arah Ciamis maupun Tasikmalaya. Di jam-jam tertentu, kereta api melintas di atas terowongan jembatan tersebut.
Ada warga sekitar yang mengatur jalannya laju giliran kendaraan tersebut dari kedua arah. Struktur bangunan jembatan terlihat kokoh dengan besi baja menyangga. Di bawah jembatan, tampak sungai.
Baca juga: Lewat Instagram, Bupati Ajak Warga Indramayu Dukung Siti Aliyah di Rising Star Indonesia Dangdut
Di bagian bawah rel, dasarnya terbuat dari kayu-kayu yang disusun sepanjang 2 meter lebih. Kendaraan roda empat dan roda dua, berjalan di atas kayu-kayu tersebut.
Saat kendaraan melaju di jembatan itu, benturan dan gesekan ban dengan kayu menghasilkan suara gemuruh yang seolah "meneror" pikiran yang sedang fokus mengatur laju. Apalagi, kiri dan kanan jurang sedalam sekira 60 meter lebih.
Pantauan Tribun, deretan kayu di jembatan ada celah-celah kecil hingga cukup besar sekira diameter kurang dari 10 cm karena kayu yang rusak. Untuk mengantisipasinya, petugas harus mengganti kayu-kayu tersebut.

Baca juga: Bulan Bung Karno, Kader PDI Perjuangan Jabar Ziarahi Makam Ki Marhaen
"Setahun penggantian kayunya bisa dua sampai tiga kali," ucap Rahmat (39) warga sekitar, petugas jaga Jembatan Cirahong saat berbincang dengan Tribun Jabar belum lama ini.
Jembatan ini dibuka 24 jam karena aktifitas warga di daerah ini sangat tinggi. Malam-malam, masih banyak warga yang melintasi jembatan berusia satu abad lebih itu.
"Masih ada sampai malam. Untuk penggantian kayu, itu kalau sudah banyak kayu yang rusak. Uangnya dari sumbangan warga yang melintas," ucap Rahmat.
Baca juga: Bali United Akan Ikuti Langkah Persib Lagi di Piala AFC, Masih Terkait Solusi Lisensi Pelatih
Saat Tribun memantau, sempat terjadi ketegangan. Seorang pengendara roda dua tiba-tiba kehilangan keseimbangan sehingga terpeleset dan jatuh dari motor. Pengendara motor di belakangnya langsung menolong mengangkat sepeda motor.
"Tadi kurang konsentrasi, ngerem depan, ban depan kepeleset," ujar pengendara sepeda motor yang terpeleset, belakangan diketahui bernama Santi (29) warga Manonjaya yang hendak bekerja di Ciamis.
Setiap hari dia melewati jembatan tersebut. Sehingga, wajar saja dia tidak panik saat terpeleset.