Usai Longsor Mengepung, Begini Kondisi Sejumlah Titik di Sarimukti KBB Sekarang

Di jalur itu tercatat ada 7 titik longsor hingga menyebabkan jalan raya sempat lumpuh dan 6 rumah milik pemungut sampah di TPA Sarimukti rusak parah.

Istimewa
Dampak longsor di daerah Sarimukti 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) memastikan dampak longsor yang mengepung sejumlah titik di Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, sudah bisa ditangani.

Sebelumnya diberitakan, longsor yang paling parah terjadi di sekitar Jalan Raya Cipatat-Cipendeuy via Desa Sarimukti.

Di jalur itu tercatat ada 7 titik longsor hingga menyebabkan jalan raya sempat lumpuh dan 6 rumah milik pemungut sampah di TPA Sarimukti rusak parah.

Sementara di Kampung Cipicung, RT 02/15, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, sedikitnya lima rumah milik warga yang dihuni 17 jiwa terancam tergerus longsor tebing setinggi lima meter dan lebar 15 meter.

"Untuk jalan sudah clear dan dari kemarin juga sudah bisa dilintasi kendaraan. Kalau untuk rumah yang terancam, tebingnya sudah ditahan menggunakan karung dan merucuk," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD KBB, Asep Sulaeman di kantornya, Kamis (3/6/2021).

Hal tersebut, kata dia, dilakukan agar tebing tersebut tidak kembali mengalami longsor yang menyebabkan lima rumah tersebut kembali tergerus longsor susulan.

"Jadi, sampai sekarang tidak sampai mengungsi karena kondisi rumah mereka masih aman untuk ditempati," katanya.

Baca juga: Longsor Tebing di Sarimukti KBB, 5 Rumah Terancam, 17 Warga Mengungsi

Ia mengatakan, pascalongsor tersebut petugas BPBD KBB langsung membersihkan material longsor di Jalan Raya Cipatat-Cipendeuy via Desa Sarimukti dengan dibantu petugas Pemadam Kebakaran KBB.

"Untuk antisipasi rumah yang terancam, kami bersama warga sudah kerja bakti untuk memasang karung berisi tanah untuk antisipasi longsor susulan," kata Asep.

Kendati demikian, pihaknya meminta warga agar tetap waspada karena tebing di sekitar Desa Sarimukti rata-rata kemiringan tanahnya sekitar 80 derajat, kemudian kondisi tanah labil dan tidak adanya saluran drainase.

"Artinya kemiringan lereng di sana terjal dan disamping itu tidak ada drainase, tapi kalau ada drainase di atas, barang kali tidak akan terjadi longsoran," ucapnya.

Baca juga: Usai Hujan Deras, Sarimukti KBB Diterjang Longsor, Jalan Sempat Lumpuh dan 6 Rumah Tertimbun

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved