PDIP Cabut Dukungan kepada Bupati Alor, Imbas Marah kepada Tri Rismaharini dan Staf Kemensos

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) langsung merespons video Bupati Alor, Usa Tenggara Timur (NTT), yang marah kepada staf Kemensos.

Editor: Giri
POS KUPANG.COM/ISTIMEWA
Tangkapan layar Bupati Alor NTT Amon Djobo memarahi staf Kementerian Sosial RI. Akibat kejadian ini PDIP mencabut dukungan. 

Sehingga, kata dia, Bupati melampiaskan kekesalan itu ke staf Kemensos.

Namun, setelah itu, bupati meminta maaf kepada kedua staf Kemensos itu.

"Seharusnya mereka videokan secara lengkap, bukan sepenggal-penggal yang nantinya memprovokasi. Videonya juga dibuat lengkap sehingga alurnya jelas. Setelah marah saling memaafkan dan omong baik-baik dan semuanya berjalan dengan baik," sebut dia.

Seusai meminta maaf, Bupati Amon dan dua staf Kemensos itu saling berpelukan.

Penjelasan Risma

Namun dari penjelasan Menteri Sosial Tri Rismaharini tampaknya ada miskomunikasi terkait kemarahan sang Bupati.

Pertama, soal jenis bantuan yang disebut Bupati sebagai bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).

Risma meluruskan itu bukan PKH melainkan bantuan bencana.

Nah, yang namanya bantuan bencana, sampainya harus cepat.

Saat itu nomor Pemkab Alor tak bisa dihubungi, lalu datang tawaran bantuan dari DPRD Alor, Kemensos langsung mengyakannya.

Risma mengatakan, bantuan yang diurus oleh DPRD Alor saat itu adalah bantuan bencana banjir bandang dan siklon tropis Seroja di NTT.

"Tak jelaskan ya, jadi sebetulnya itu bantuan bukan PKH, tapi bantuan untuk bencana," kata Risma saat ditemui di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Viaduct, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/6/2021).

Risma mengatakan, pada saat bantuan tersebut dikirimkan, dia sama sekali tidak bisa menghubungi siapa pun, baik staf Kemensos maupun pihak Pemerintah Kabupaten Alor.

"Saya mengirim barang saat itu dari Jakarta, jauh, kita kepengin cepat, jadi kita kirim dari Surabaya, karena kalau dari Surabaya angkutan itu gratis. Tapi kita tidak bisa masuk ke pulau itu (Alor). Saya hubungi bagaimana kondisi di sana, karena hampir seluruh NTT kena, saya hubungi kepala dinas, staf saya, enggak ada yang bisa karena memang saat itu jaringan terputus," kata Risma.

Selain jaringan terputus, menurut Risma, kendaraan pengangkut bantuan untuk bencana di NTT juga terhambat di pelabuhan karena kondisi cuaca yang buruk.

Sumber: Warta Kota
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved