Kisah Ani Sumarni di Cianjur, Guru Honorer Cantik Biasa Beri Makan dan Memandikan ODGJ
Sudah setahun lebih, dara berhidung mancung ini tak takut panas terik matahari, berhenti di jalan jika menemukan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan Tribun Jabar Feri Ammiril Mukminin
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Seroang guru honorer beraras menawan berkulit putih, Ani Sumarni (29), terlihat tak canggung saat membantu orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di jalanan Kabupaten Cianjur.
Sudah setahun lebih, dara berhidung mancung ini tak takut panas terik matahari, berhenti di jalan jika menemukan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Ia dengan telaten membersihkan badannya, memberi makan, lalu mengganti baju setiap ODGJ yang ia temui.
Selasa (1/5/2021), di Jalan Lingkar Timur, Desa Hegarmanah, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, ia melihat seorang ODGJ laki-laki tergeletak tertidur di pinggir jalan.
Baca juga: Alhamdulillah, Guru Honorer Cantik Ini Dapat Uang Ditransfer Pemkot Bandung
Ia lantas menghampiri dan berusaha membangunkan ODGJ tersebut. Ia sedikit berteriak karena deru mesin dan knalpot kendaraan cukup berisik di jalur cepat tersebut.
Baca juga: LIVE REPORT TRIBUN - Guru Cantik di Cianjur Tanpa Sungkan Beri Makan ODGJ dengan Menyuapinya
Dengan gerakan lemah, ODGJ tersebut berusaha bangkit dan mengambil posisi duduk.

Melihat wajah ODGJ tersebut penuh debu, perempuan yang belakangan diketahui bernama Ani Sumarni (29) ini lantas membawa tisu basah dan membersihkan wajah ODGJ tersebut.
Baca juga: Klinik di Cipanas Cianjur Ini Jadi Perbincangan Hangat Warga, Dokternya Ramah-ramah, Biayanya Murah
Tak hanya bagian wajah, bagian pundak dan tangan ODGJ tersebut juga ia bersihkan. Selesai membersihkan, Ani langsung menawarkan makan. Namun karena ODGJ tersebut terlihat masih bingung, Ani lantas menyuapi dengan tangan ia sendiri.
Perempuan yang saat ini menjadi guru honorer di SD bunikasih 2, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, ini lantas memberikan baju dan sweater kepada ODGJ tersebut.
Lalu ia terlihat menempelkan punggung tangannya di bagian kening ODGJ dan bergumam suhu badan ODGJ tersebut panas.
Baca juga: Pesan Terakhir Imas, Bidan di Cianjur yang Tewas Ditusuk Suami, Sahabat Terima Pesan Tak Biasa
Selesai memberikan baju dan sweater agar ODGJ tersebut tak kedinginan, Ani lantas memberikan minum.
"Sudah setahun lebih, saya biasa menghampiri setiap ODGJ yang saya temui di jalan," ujar Ani.
Guru yang merasa iba kepada setiap ODGJ yang ia temui mengatakan, sering membebaskan juga pasien ODGJ yang dipasung oleh keluarganya.
"Setelah saya bebaskan biasanya saya titipkan di Yayasan Pulih Jiwa yang berada di Kecamatan Ciranjang," kata Ani.
Ani menceritakan awal ia mulai terenyuh hatinya setiap melihat ODGJ ketika ia melintas di kawasan Rancagoong Cilaku.
Saat itu ia melihat seorang perempuan ODGJ sedang mengais sampah mencari sisa makanan yang bisa dimakan.
"Saat itu hati saya terenyuh, saya memposisikan diri melihat sesama manusia yang lahir dari seorang ibu, saya tak tega dan langsung membeli makanan dan memberikannya kepada perempuan tersebut," kata Ani.
Meski tak bilang terima kasih, perempuan yang diberi makan oleh Ani meneteskan air mata saat Ani pamit untuk pulang.
Baca juga: Liga I Segera Bergulir, Pelatih Persib Bandung Sambut Baik: Sudah Lama Tidak Ada Sepak Bola
"Sejak itu jiwa saya terguncang, saya melihat air mata dari perempuan yang diberi nasi mengalir tak henti di wajahnya, saya pun bertekad sejak saat itu untuk menyisihkan sebagian makanan untuk para ODGJ," ujar Ani.
Rasa empati pun tak henti mengalir di darah Ani tatkala di setiap ia bepergian melihat ODGJ di jalanan.
"Karena sekarang banyak belajar melalui online saya memiliki banyak waktu untuk berkeliling Cianjur mencari ODGJ di jalanan," ujar Ani.
Ani mengatakan sudah tak risih dan takut lagi dengan ODGJ, ia mulai terbiasa dan mengetahui cara agar dirinya juga aman setiap bertemu dengan ODGJ baru.
"Kadang turun ke jalan setiap Jumat, setelah orang dan teman tahu kegiatan saya, ternyata banyak juga yang ingin menitipkan makanan atau baju yang tak dipakai untuk diberikan kepada ODGJ," kata Ani.
Ani mendeklarasikan diri selama ia hidup dan mampu membantu ODGJ maka ia akan terus mempertahankan kegiatannya tersebut.(fam)