Gempa Bumi
BMKG: Jawa Timur Berpotensi Diguncang Gempa Bumi Dahsyat dan Tsunami Setinggi 29 Meter
Dalam sepekan terakhir, gempa mengguncang beberapa wilayah di Jawa Timur, antara lain Malang, Pacitan, dan Lumajang.
Sejak 1836 hingga 1972, tercatat ada 9 gempa merusak di Jawa Timur dengan dampak guncangan mencapai skala intensitas VII MMI-IX MMI.
Dalam skala intensitas VII MMI, semua orang merasakan gempa kuat dan keluar rumah.
Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.
Pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Getaran juga dirasakan oleh orang yang naik kendaraan.
Pada skala intensitas VIII MMI, kerusakan ringan dialami oleh bangunan dengan konstruksi yang kuat.
Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
Pada skala intensitas IX MMI, bangunan dengan konstruksi kuat rusak, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak.
Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya.
Pipa-pipa dalam rumah putus.

Berikut daftar sejarah gempa merusak di Jawa Timur:
- Gempa Mojokerto, 22 Maret 1836. Belum diketahui pasti magnitudo gempa ini, tapi dampak gempa dilaporkan mencapai skala intensitas VII-VIII MMI.
- Gempa Madiun, 20 November 1862. Dampak gempa ini dilaporkan mencapai skala intensitas VII MMI.
- Gempa Wlingi, 15 Agustus 1896. Dampak gempa dilaporkan mencapai skala intensitas VII MMI. Guncangan dirasakan hingga daerah Brangah, Negororejo, Probolinggo
- Gempa Tulungagung, 20 Agustus 1902. Dampak gempa dilaporkan mencapai skala intensitas VII MMI.
- Gempa Pacitan, 27 September 1937. Kekuatan gempa M 7,2. Getaran dirasakan dalam skala intensitas VII-IX MMI. Setidaknya 2.200 rumah roboh dan banyak orang tewas.
- Gempa Lamongan, 11 Agustus 1939. Dampak gempa dilaporkan mencapai skala intensitas VII MMI. Gempa dirasakan hingga Rembang, Jawa Tengah.
- Gempa Malang, 20 November 1958. Dampak gempa mencapai skala intensitas VII-VIII MMI. Akibat gempa, banyak rumah rusak, beberapa lokasi tanah terbelah, dan 8 orang tewas.
- Gempa Malang, 19 Februari 1967. Dampak gempa dilaporkan mencapai skala VII-IX MMI. Kerusakan parah terjadi di daerah Dampit, sebanyak 1.539 rumah rusak, 14 orang tewas, dan 72 orang luka-luka. Di Gondanglegi 9 orang tewas, 49 luka-luka, 119 rumah roboh, 402 rumah retak, 5 masjid rusak. Di Trenggalek, 33 rumah retak. Gempa ini dirasakan hingga Banyumas dan Cilacap.
- Gempa Blitar-Trenggalek, 4 Oktober 1972. Guncangan kuat terjadi di Gandusari dan Trenggalek.
"Artinya kalau di masa lalu sudah pernah terjadi gempa kuat, ini kemungkinan masih bisa terjadi di masa depan," kata Dwikorita mengingatkan.
"Ini yang harus dipersiapkan. Karena di Jawa Timur juga ada zona-zona patahan aktif seperti patahan Kendeng, Pasuruan, Probolinggo, di sekitar Rembang sampai Madura" imbuh dia.
Masyarakat dan pemerintah perlu mewaspadai daerah yang ada di zona patahan aktif.
Sejarah tsunami di Jawa Timur