VIRAL Bekas Suntikan Vaksin Covid-19 Bikin Uang Koin Menempel karena Medan Magnet, Ini Penjelasannya

Ada video viral seorang pria berbaju Kostrad sedang memperagakan dan menyebut adanya medan magnet di bekas suntikan vaksin Covid-19.

Editor: Giri
Tangkapan layar video yang menampilkan seorang pria berbaju Kostrad sedang memperagakan dan menyebut ada medan magnet di bekas suntikan vaksin Covid-19.(INSTAGRAM.com/@CETUL.22) 

Disebabkan oleh keringat

Menurutnya, logam dapat menempel di permukaan kulit yang lembap biasanya disebabkan oleh keringat.

"Pecahan uang logam Rp 1.000 terbuat dari bahan nikel dan nikel bukan logam yang bisa menempel karena daya magnet," ucapnya.

Berikutnya, lanjut Nadia, telah ada klarifikasi dari BBC bahwa informasi tersebut adalah tidak benar.

Dilansir dari Antara, 24 Mei 2021, ahli fisika dari National High Magnetic Field Laboratory Amerika Serikat Eric Palm menegaskan tidak mungkin ada microchip magnetis yang terbawa dalam suntikan vaksin Covid-19.

Dia menjelaskan, ukuran jarum vaksin yang sangat kecil, yakni sepersekian milimeter, hanya akan mampu membawa partikel magnetis dengan kadar yang sangat rendah.

"Bahkan jika Anda menyuntikkan partikel yang sangat magnetis, ukurannya akan sangat kecil, sehingga tidak akan ada kekuatan yang cukup untuk benar-benar menahan magnet yang menempel di kulit Anda," kata Palm sebagaimana dilansir dari laporan BBC.

Palm turut memaparkan, koin dapat dengan mudah menempel di kulit karena ada minyak dan tegangan yang terkait dengan permukaan benda tersebut.

"Koin bahkan mudah menempel di dahi, seperti yang sering kita lakukan saat kecil," kata dia.

Bukan anggota Kostrad

Kepala Penerangan (Kapen) Kostrad, Kolonel Inf Haryantana, menegaskan, pria berbaju hijau yang terdapat dalam video tersebut bukanlah anggota Kostrad.

"Setelah dilakanakan pengecekan ke jajaran, bahwa oknum tersebut bukan anggota Kostrad," ujar Haryantana saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/5/2021) malam.

Hal senada juga diungkapkan oleh WS (Wakil Sementara) Perwira Penerangan Divif 2 Kostrad, Lettu Arh Adi Surya Pamungkas.

"Kami sampaikan informasi bahwa anggota tersebut bukan anggota Kostrad dan bukan merupakan tentara aktif/pensiun dini. Saat ini hal tersebut sedang ditindaklanjuti oleh pihak yang berwenang," ujar Adi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/5/2021) malam.

Terpisah, Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif membenarkan adanya informasi yang menyebutkan pria dalam unggahan tersebut merupakan anggota polisi khusus kereta api (polsuska) yang berdinas di Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya.

Sumber: Kompas
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved