Pengamatan Gerhana Bulan Total di Lapan Sumedang Hanya Berlangsung 4 Menit Akhir, Penyebabnya Gunung

Proses pengamatan GBT di Lapan Sumedang hanya berlangsung selama empat menit.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Proses pengamatan gerhana bulan total yang berlangsung di Lapan Sumedang, Rabu (26/5/2021) malam). 

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Proses pengamatan gerhana bulan total (GBT) di Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer (BPAA), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Sumedang, sempat terhalang gunung, Rabu (26/5/2021) malam.

Atas hal tersebut, pengamatan GBT di BPAA Lapan Sumedang tidak bisa dilakukan dengan durasi yang seharusnya karena bulan baru melewati atas gunung setelah puncak gerhana terjadi.

Kepala BPAA Lapan Sumedang, Aris Kurniawan, mengatakan, akibat bulan terhalang gunung, pihaknya baru bisa melakukan pengamatan gerhana bulan tersebut dengan durasi sekitar empat menit.

"Kita melakukan pengamatan tidak 15 menit, tapi kita masih bisa mengamati gerhana bulan total ini pada durasi empat terakhir," ujarnya saat ditemui di BPAA Lapan Sumedang, Rabu (26/5/2021).

Atas hal tersebut, kata Aris, ketika puncak gerhana dan kondisi bulan sedang dalam keadaan merah tidak bisa teramati dengan baik dari Lapan Sumedang.

Tetapi untuk daerah lainnya bisa dilihat dengan sempurna.

"Karena kebetulan posisi dari Lapan Sumedang ini cukup tinggi yakni 800 MDPL,  jadi (puncak gerhana) tidak teramati," kata Aris.

Kendati demikian, Aris memastikan bahwa GBT kali ini terjadi sesuai prediksi, yakni gerhana awal total pada pukul 18.09 WIB, puncak gerhana pada pukul 18.18 WIB, dan gerhana akhir total pukul 18.27 WIB.

"Untuk di wilayah Sumedang yang berada di dataran rendah, gerhana bulan total ini bisa dilihat dari awal secara sempurna," ucapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved