PROFIL Pangkostrad Baru Dudung Abdurachman, Pernah Usul FPI Dibubarkan Setelah Copoti Baliho Rizieq

Profil Mayjen TNI Dudung Abdurachman, Panglima Daerah Militer Jayakarta yang mendapatkan promosi jabatan.

Editor: Giri
YouTube/TNI AS
Mayjen TNI Dudung Abdurachman, Panglima Daerah Militer Jayakarta yang mendapatkan promosi jabatan menjadi Pangkostrad. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Profil Mayjen TNI Dudung Abdurachman, Panglima Daerah Militer Jayakarta yang mendapatkan promosi jabatan.

Ia ditunjuk sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Penunjukan ini dalam rangka mutasi dan rotasi sebagaimana Surat Keputusan Panglima TNI.

Dudung menggantikan Pangkostrad sebelumnya, Letjen TNI Eko Margiyono.

Dudung menjabat Pangdam Jaya sejak 27 Juli 2020.

Nama Jenderal TNI bintang dua ini sempat mencuat saat ia terang-terangan menginstruksikan prajuritnya untuk mencopot baliho organisasi Front Pembela Islam (FPI).

Instruksi ini diberikan Dudung tak lama usai pimpinan FPI Rizieq Shihab kembali dari Arab Saudi pada November 2020.

Saat itu, spanduk Rizieq dan FPI bertebaran di berbagai penjuru Ibu Kota.

"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung menjawab pertanyaan wartawan seusai apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).

Dudung menjelaskan, awalnya sejumlah petugas satpol PP sudah menurunkan baliho yang dipasang tanpa izin itu.

Namun, pihak FPI justru kembali memasang baliho-baliho tersebut.

Oleh karena itu, TNI turun tangan.

"Ini negara negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau masang baliho itu udah jelas ada aturannya, ada bayar pajaknya, tempatnya sudah ditentukan, jangan seenaknya sendiri, seakan akan dia paling benar, enggak ada itu," kata Dudung.

Sesai apel di Monas itu, para prajurit TNI pun langsung bergerak ke sejumlah penjuru Jakarta untuk melanjutkan operasi penurunan baliho Rizieq dan FPI.

Baca juga: Mutasi 80 Perwira Tinggi TNI, Mayjen Dudung Abdurachman dari Pangdam Jaya Jadi Pangkostrad

Usul FPI dibubarkan

Selain soal spanduk, kepulangan Rizieq saat itu juga sempat menimbulkan kerumunan oleh massa pendukungnya.

Padahal kerumunan massa dilarang di masa pandemi Covid-19.

Dudung pun sempat mengusulkan agar organisasi FPI dibubarkan saja.

"Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari. Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur, suka sukanya sendiri," kata Dudung.

Ia juga mengingatkan FPI untuk tidak mengganggu keharmonisan masyarakat Jakarta.

"Jangan coba-coba ganggu persatuan dan kesatuan di Jakarta. Saya panglimanya. Kalau coba-coba akan saya hajar nanti," ujar Dudung.

Tak lama setelah pernyataan Dudung itu, pemerintah pun secara resmi membubarkan FPI.

Rizieq Shihab juga diproses hukum atas kasus kerumunan yang ditimbulkannya.

Sindiran Rizieq Rizieq yang kini sudah duduk di kursi terdakwa baru-baru ini melontarkan sindiran kepada Dudung.

Sindiran ini disampaikan Rizieq saat membacakan pleidoinya atas tuntutan jaksa terkait kasus kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat, dan Megamendung, Kabupaten Bogor, Kamis (20/5/2021).

Rizieq Shihab mempertanyakan nyali Dudung saat proses pencopotan baliho FPI.

Padahal, lanjut Rizieq, FPI bukan milisi bersenjata, melainkan organisasi masyarakat tentang keagamaan yang banyak bergerak di bidang dakwah dan kemanusiaan.

"Bahkan di berbagai daerah FPI sering turun bareng dengan TNI dan Polri dalam menanggulangi bencana alam," ujar Rizieq.

Semestinya, menurut Rizieq, tantangan semacam itu diarahkan Pangdam Jaya kepada para teroris separatis di Papua yang sedang merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan membunuhi aparat dan warga sipil, bukan kepada FPI.

"Namun mungkin Pangdam Jaya tidak punya nyali, sehingga kelasnya memang hanya setingkat memerangi baliho saja. Wallaahu a'lam," kata Rizieq.

Profil Dudung

Dilansir Wikipedia, Mayjen TNI Dudung Abdurachman lahir di Bandung, 16 November 1965. Artinya, usianya sekarang 55 tahun.

Dudung Abdurachman merupakan putra pasangan Nasuha dan Nasyati, PNS di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi.

Ia Menyelesaikan sekolah dari SD sampai SMA di Kota Bandung (1972-1985).

Lulus SMA tahun 1985, kemudian mendaftar Akabri Darat.

Riwayat pendidikan

Akmil (1988)

Sesarcabif (1988)

Diklapa-I

Diklapa-II

Seskoad

Lemhannas

Riwayat jabatan

Dandim 0406/Musi Rawas

Dandim 0418/Palembang

Aspers Kasdam VII/Wirabuana (2010—2011)

Danrindam II/Sriwijaya (2011)

Dandenma Mabes TNI

Wagub Akmil (2015—2016)

Staf Khusus Kasad (2016—2017)

Waaster Kasad (2017—2018)[2]

Gubernur Akmil (2018—2020)

Pangdam Jaya (2020—2021)

Pangkostrad (2021-   )

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sepak Terjang Mayjen Dudung Melawan FPI hingga Promosi Jadi Pangkostrad", Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/26/09371031/sepak-terjang-mayjen-dudung-melawan-fpi-hingga-promosi-jadi-pangkostrad?page=all#page2.

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved