Hari Trisuci Waisak 2565 BE Bisa Digelar di Vihara Dengan Tetap Menerapkan Protokol Kesehatan

Hari Trisuci Waisak 2565 BE akan diselenggarakan di berbagai vihara di Jawa Barat dengan menerapkan protokol kesehatan

Freepik.com
Hari Raya Waisak 2021- Hari Trisuci Waisak 2565 BE akan diselenggarakan di berbagai vihara di Jawa Barat dengan menerapkan protokol kesehatan 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Hari Trisuci Waisak 2565 BE akan bertepatan dengan 26 Mei 2021. Dalam kondisi pandemi Covid-19, peringatan dan puja bhakti hari raya umat Buddha ini akan diselenggarakan di berbagai vihara di Jawa Barat. 

Uniknya lagi, Waisak kali ini bertepatan dengan fenomena alam gerhana bulan. Dengan demikian, puja bhakti peringatan detik Waisak kemungkinan akan diselenggarakan berbarengan dengan salat gerhana yang diselenggarakan umat Islam. 

Kementerian Agama RI pun menerbitkan tuntunan pelaksanaan puja bhakti atau sembahyang dan meditasi detik Waisak.

Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 26 Mei 2021 pukul 18.13.30 WIB dan dapat dilaksanakan di lingkungan rumah ibadah maupun tempat umum.

Kementerian Agama RI pun mengeluarkan panduan salat gerhana.

Berdasarkan data astronomi, pada 26 Mei 2021, akan terjadi gerhana bulan total atau Khusuful Qamar. Gerhana diperkirakan akan berlangsung sejak pukul 18.09 sampai 20.51 WIB. 

Aktivis Mahasiswa Buddhis dari Kota Bandung, Ravindra, mengatakan memang Waisak selalu bertepatan dengan bulan purnama. Namun akan jadi menarik saat Waisak bertepatan dengan gerhana bulan karena sembahyang dapat bersamaan dengan salat gerhana.

"Memang biasanya waisak selalu bertepatan dalam bulan-bulan purnama atau gerhana. Jadi cukup menarik ya kali ini," kata Ravindra melalui ponsel, Selasa (25/5).

Ravindra mengatakan dalam kondisi pandemi seperti ini, jalan satu-satunya untuk tetap bisa bertahan dalam berkegiatan adalah dengan mengemas bingkai persatuan dalam semangat gotong-royong. 

"Pandemi ini sesungguhnya adalah moment untuk kita bisa saling merenung dan berkontemplasi tentang betapa pentingnya persatuan umat dan bangsa untuk tetap mempertahankan kedaulatan rakyat," katanya.

Ditambah lagi, Waisak adalah peringatan terhadap tiga peristiwa penting, yaitu lahirnya Sang Buddha, Sang Buddha mencapai penerangan sempurna, dan parinibananya Sang Buddha. 

"Perjalanan Sang Buddha tersebutlah yang menjadi motor pendorong bagi kita untuk terus mengkaji diri dan meyakini annica atau hukum ketidakkekalan," katanya.

Ravindra mengatakan hampir di seluruh vihara di Jawa Barat akan dilaksanakan kebaktian memperingati Waisak, tentunya dengan protokol kesehatan dan pembatasan jumlah umat yang hadir.

"Salah satu cara umat Buddha memperingati Waisak adalah dengan melakukan ajaran Sang Buddha, seperti di ayat Dhammapada 183, Sabba pappasa akaranam, Kusala uppasampada, Sacitta pariyodapanam, Etam Buddhanam sasanam. Tidak melakukan segala bentuk kejahatan, senantiasa mengembangkan kebajikan, dan membersihkan batin, inilah Ajaran Para Buddha," katanya.

Selain itu, katanya, peringatan Waisak biasanya dilakukan dengan cara melakukan Puja Bhakti di vihara dan juga berkunjung ke rumah-rumah keluarga dan lainnya, tidak jauh berbeda dengan perayaan Idulfitri dan perayaan umat agama lainnya.

"Tentu saja kami berdoa supaya pandemi ini segera berakhir. Saat puja bhakti itu kita selalu selipkan dalam doa bersama untuk keselamatan umat dan bangsa lewat paritta-paritta suci," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved