Pembangunan Menara Kujang Sapasang
HEADLINE Tribun Jabar Hari Ini: Pembangunan Menara Kujang Sapasang di Sumedang Tuai Pro dan Kontra
Rencana pemerintah membangun Menara Kujang Sapasang di Objek Wisata Panenjoan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, menuai reaksi beragam dari masyarakat.
"Di bukit akhir nanti berdiri kujang. Sepasang yang utama dan sepasang dalam skala kecil."
"Mudah-mudahan dengan selesainya titik landmark tersebut bisa menandai lahirnya kesuksesan pariwisata di Sumedang dan juga di Jabar,” kata Emil.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, pembangunan ini, selain untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan masyarakat, juga untuk meningkatkan daya saing pariwisata Kabupaten Sumedang.
Menurut Dony, Menara Kujang Sapasang dan masjid akan menghadirkan wisata spiritual, wisata alam, wisata budaya, dan wisata teknologi informasi di satu objek wisata.
Dengan demikian, kata Dony, objek wisata ini akan menjadi terdepan di Indonesia yang membumi dan melangit.
Tinggi 99 Meter
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, Boy Iman Nugraha, mengatakan Menara Kujang Sapasang ini akan memiliki tinggi 99 meter.
"Diharapkan jadi monumen sekelas Patung Liberty. Letaknya di atas bukit yang mengarah ke Waduk Jatigede. Tingginya 99 meter, mencerminkan Asmaulhusna (99 nama Allah)," ungkap Boy Iman saat dihubungi melalui telepon, kemarin.
Menara ini, menurut Boy, akan melengkapi sejumlah landmark di Indonesia, seperti Garuda Wisnu Kencana di Bali.
Tujuan utamanya adalah untuk menggelorakan pariwisata di Jatigede, juga menjadi tanda keseriusan pemerintah dalam memberdayakan masyarakat sekitar Jatigede di bidang pariwisata.
Pembangunan kawasan Jatigede ini, katanya, bukan hanya mengenai monumen tersebut. Tetapi juga jembatan, area kuliner atau rest area, area publik, sampai masjid.
"Bentuk masjidnya seperti bunga, tumbuhan yang ada di air, yaitu teratai. Semua bangunan di Jatigede ini akan mencirikan kekhasan Jawa Barat."
"Kami mencoba membangun kawasan skala nasional dan monumental karena ini memang salah satu proyek strategis Pemprov Jabar," kata Boy.
Dinasnya, menurut Boy, hanya bertugas memonitor dan melakukan evaluasi terhadap proyek senilai Rp 100 miliar tersebut.
Pelaksana pembangunannya sendiri adalah Pemerintah Kabupaten Sumedang yang telah menerima bantuan keuangan dari Pemprov Jabar ini.