Pascagempa di Pulau Nias, BNPB Minta Masyarakat Waspada Gempa Bumi dan Tsunami

Gempa yang terjadi pukul 13.33 WIB tersebut, juga dirasakan masyarakat di wilayah administrasi lain di Pulau Nias

Twitter BMKG
Gempa bumi di Nias Barat, Sumatera Utara, Jumat (14/5/2021). 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - BNPB mengimbau masyarakat untuk waspada dan siap siaga dalam menghadapi gempa bumi dan tsunami.

BNPB membuat pernyataan itu pasca- gempa bumi bermagnitudo (M) 6,7 yang mengagetkan masyarakat di Pulau Nias,  Sumatra Utara, Jumat (14/5/2021). Guncangan gempa bumi tersebut membuat masyarakat panik dan keluar rumah. 

“Gempa bumi yang dapat terjadi sewaktu-waktu patut diwaspadai oleh masyarakat. BNPB selalu mengimbau masyarakat untuk waspada dan siap siaga dalam menghadapi, tak hanya gempa bumi, tetapi juga tsunami,” kata Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangan persnya, Jumat (14/5/2021).

Gempa yang terjadi pukul 13.33 WIB tersebut, juga dirasakan masyarakat di wilayah administrasi lain di Pulau Nias, yaitu Kabupaten Kabupaten Nias, Nias Barat, dan Nias Selatan.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis parameter III – IV MMI di wilayah Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Nias, Nias Barat dan Nias Selatan.

Skala MMI atau Modified Mercalli Intesity merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa.

Baca juga: Gempa Besar di Nias 7,2 Skala Magnitudo Direvisi Jadi 6,7 SM, Ada Kesalahan Tekhnis di Lapangan

Berdasarkan informasi BMKG,  gempa dirasakan banyak orang yang berada di dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah, serta gerabah pecah, jendela dan pintu berderik dan dinding berbunyi.

Sejarah berulangnya gempa mendorong kesiapsiagaan nyata dari setiap individu dalam lingkup keluarga. Kesiapsiagaan menghadapi gempa bumi dan tsunami perlu dipersiapkan sejak dini oleh keluarga.

Keluarga harus memiliki rencana kesiapsiagaan keluarga karena setiap keluarga memiliki karakteristik berbeda, seperti konstruksi bangunan rumah, kapasitas keluarga dalam kebencanaan, keadaan fisik setiap anggota keluarga atau lokasi rumah.

Rencana darurat keluarga dapat disusun dengan panduan orang tua atau orang dewasa di dalam keluarga.

Berbagai informasi menjadi diskusi dan panduan bagi setiap anggota keluarga, misalnya potensi bahaya dan risiko yang ada di sekitar rumah, titik kumpul dan jalur evakuasi ke tempat yang lebih tinggi, penempatan perabot, hingga tas siaga bencana.

“Ingat, setiap keluarga memiliki tingkat bahaya dan risiko yang berbeda meskipun keluarga-keluarga dalam komunitas berada pada kawasan dengan potensi bahaya gempa dan tsunami dengan kategori sedang hingga tinggi,” katanya.

Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Gempa Bumi Berdasarkan Penyebabnya, Kedalaman, hingga Gelombangnya

Masyarakat Pulau Nias dan sekitarnya memang berada di kawasan dengan potensi gempa bumi dan tsunami kelas sedang hingga tinggi.

Salah satunya Gunung Sitoli. Kota dengan enam kecamatan berada pada kategori sedang hingga tinggi potensi gempa bumi.

Empat kecamatan di kota ini berada pada kategori yang sama untuk potensi bahaya tsunami.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved