Sosok Masitoh, Viral Karang Cerita Mudik Jalan Kaki, Pemberi Ide Hidup di Jalan karena Tak Ada Uang

Pasangan suami istri Dani Rahmat (38) dan Masitoh Ainun (36) mengaku mudik jalan kaki dari Gombong, Jawa Tengah ke Bandung.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Lutfi Ahmad Mauludin
Masitoh Ainun (36), yang viral bersama keluarganya karena mengaku berjalan kaki dari Jawa Tengah ke Bandung. Ia memperlihatkan hasil tes swabnya di Kantor Desa Pananjung, Kecamatan Canggunga, Kabupaten Bandung, Minggu (9/5/2021). 

Setelah di Tegal, menurut Masitoh, ia dan keluarganya jalan ke Gombong, Jawa Tengah.

Nah, dari Gombong, mereka balik lagi. 

"Jadi muter, pergi dari utara, pulang lintas selatan," katanya.

Foto dari warganet yang sempat mengabadikan pasangan suami istri, Dani dan Masitoh yang sedang beristirahat di sebuah SPBU di Kota Banjar Kamis (6/5/2021). Pasangan suami isteri tersebut sembari membawa dua anaknya yang masih balita nekat berjalan kaki dari Gombong (Jateng) menuju Soreang Bandung untuk Pulang kampung karena d-PHK di tempat ia bekerja di sebuah usaha konfeksi rumahan di Gombong.
Foto dari warganet yang sempat mengabadikan pasangan suami istri, Dani dan Masitoh yang sedang beristirahat di sebuah SPBU di Kota Banjar Kamis (6/5/2021). Pasangan suami isteri tersebut sembari membawa dua anaknya yang masih balita nekat berjalan kaki dari Gombong (Jateng) menuju Soreang Bandung untuk Pulang kampung karena d-PHK di tempat ia bekerja di sebuah usaha konfeksi rumahan di Gombong. (Istimewa)

Baca juga: Sosok Sebenarnya Dani yang Mengaku Mudik Jalan Kaki Diungkap Ibunya, Saya Sudah Capek Mengurusnya

Selama melakukan perjalanan dan hidup di jalanan, Masitoh mengaku ia dan suami mencari pekerjaan namun tidak kunjung mendapat jalan keluar.

"Setahun sebenarnya kami sudah keliling Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat. Cuma tidak hanya sambil diam, sambil cari kerja, tapi itu memang yang namannya cari kerja susah," katanya.

Masitoh memaparkan, selama satu tahun keliling, dia mengibaratkan jalan-jalan gratis.

Kalau tak ada tumpangan, jalan kaki.

"Kalau tidur ada pom bensin, ya pom bensin, ada di masjid. Kan di Jawa (masjid) tak dikunci," tuturnya.

Hal tersebut dilakukan, kata Masitoh, saat anaknya yang kecil berusia empat bulan dan sekarang sudah berusia 1,6 tahun. 

"Tinggal di (rumah) mertua enggak mungkin, rumahnya kecil, sempit. Untuk kontrakan harus jalan hidup harus jalan, daripada mencuri, kan gitu kan," ujar Masitoh.

Artikel ini diolah dari laporan wartawan TribunJabar.id, Lutfi Ahmad

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved