Pagi Tadi, Terjadi 39 Gempa Guguran di Gunung Merapi Yogyakarta, Ada Luncuran Lava Pijar 700 Meter
Gunung Merapi di Yogyakarta mengalami 39 gempa guguran dan 1 gempa tektonik jauh selama Senin (10/5/2021) pukul 00.00-06.00 WIB.
TRIBUNJABAR.ID, YOGYAKARTA- Gunung Merapi di Yogyakarta mengalami 39 gempa guguran dan 1 gempa tektonik jauh selama Senin (10/5/2021) pukul 00.00-06.00 WIB.
Aktivitas kegempaan Gunung Merapi itu lebih banyak dibandingkan enam jam sebelumnya, Minggu (9/5/2021) pukul 18.00-24.00 WIB. Di periode tersebut terjadi 29 gempa guguran dan 1 gempa vulkanik dangkal.
Berdasarkan pengamatan pada Senin pukul 00.00-06.00 WIB, Gunung Merapi mengeluarkan 4 kali lava pijar.
Jarak luncur maksimal 700 m ke arah barat daya di gunung yang berada di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah tersebut.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, mengatakan, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100 m di atas puncak kawah.
"Cuaca Gunung Merapi pada periode tersebut cerah. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur, tenggara, dan selatan," katanya, Senin (10/5/2021).
Baca juga: Pengertian Gempa Swarm, Fenomena Gempa Bumi yang Sering Terjadi di Indonesia, Berbahayakah?
Suhu udara 14-20°C, kelembaban udara 60-90 persen, dan tekanan udara 568-707 mmHg.
Pada periode 6 jam sebelumnya, yakni Minggu (9/5/2021) pukul 18.00-24.00 WIB, teramati 4 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.000 m ke arah barat daya.
"Gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati," kata Hanik.
Pada periode ini, cuaca Gunung Merapi cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 14-20°C, kelembaban udara 60-75 persen, dan tekanan udara 569-707 mmHg.
Aktivitas kegempaan pada periode ini di antaranya 29 gempa guguran dan 1 gempa vulkanik dangkal.
Hanik menyampaikan, Gunung Merapi sampai saat ini masih berstatus siaga (level III).
Baca juga: Indonesia Punya 295 Sesar Aktif, Tiga di Antaranya di Jawa Barat, Bisa Terjadi Gempa Bumi Besar
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," kata Hanik.
Ia merekomendasikan penghentian penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III.