Menjelang Lebaran 1442 H, Para Istri di Subang Borong Emas, Tukang Sepuh Emas Ikut Kecipratan Rezeki
Warga tidak hanya membeli berbagai kebutuhan untuk pokok, tetapi juga terlihat memadati toko-toko emas untuk membeli perhiasan.
Penulis: Irvan Maulana | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor Tribun Jabar, Irvan Maulana
TIBUNJABAR.ID, SUBANG - Sepekan menjelang Idulfitri, masyarakat di Kabupaten Subang memadati sejumlah pasar sentra tradisional, beberapa pasar yang dipadati yaitu Pasar Jalancagak, Pasar Baru, dan Pasar Pujasera Subang.
Warga tidak hanya membeli berbagai kebutuhan untuk pokok menjelang perayaan Idulfitri 1442 H, seperti makanan dan minuman maupun pakaian untuk berlebaran, tetapi juga terlihat memadati toko-toko emas untuk membeli perhiasan.
Tidak hanya itu saja, penyedia jasa sepuh emas (pembersih emas) juga kecipratan rezeki karena warga juga banyak yang memoles agar perhiasannya memgkilap seperti baru saat dikenakan untuk Idulfitri nanti.
Watiningsih (42) salah satu warga Cibogo Kabupaten mengatakan ia sudah terbiasa setiap menjelang lebaran membeli perhiasan.
"Kadang beli cincin, gelang atau kalung, ya untuk simpanan aja, sih, emas simpenan juga saya bawa buat disepuh," ujar Wati ketila diwawancara Tribun di pasar Pujasera Kabupaten Subang, Kamis (6/5/2021).
Ia mengaku uang yang digunakannya untuk berbelanja emas merupakan uang tunjangan hari raya (THR) hasil suaminya bekerja.
"Selain bisa disimpan sebagai tabungan emas, juga mudah cara menjualnya jika sewaktu-waktu punya keperluan," ujarnya.
Baca juga: MUI Ciamis Izinkan Salat Id di Masjid dan di Lapangan, tapi Takbir Keliling Dilarang
Pemilik toko Mas Mega Indah, Edi Santoso, menjelaskan, sejak sepekan lalu tokonya sudah ramai oleh pembeli maupun pelanggan yang ingin menyepuh perhiasanya.
"Di antara mereka juga ada yang malah menjualnya kok, tapi memang kebanyakan selain menyepuh perhiasan mereka juga beli," papar Edi ketika ditemui di tokonya, pasar Pujasera Kabupaten Subang.
Edi menjelaskan, kondisi kenaikan penjuakan emas kemungkinan karena kondisi saat ini merupakan tanggal muda, sehingga para ibu menyisihkan uang hasil suaminya untuk berbelanja perhiasan sambil menambung.
“Mungkin masih tanggal muda, terlebih harga emas menjelang lebaran ini naik turun,” tuturnya.
Dituturkan Edi, harga Mas Putih yang dijual ditokonya berkisar Rp 400 ribu per gram, sedangkan untuk Mas Kuning ia jual setiap Rp 300 ribu per gram, harga tersebut merupakan harga emas mesin atau perhiasan yang memiliki kadar emas 50 hingga 70 persen.
Baca juga: VIRAL DI MEDSOS Video Pekerja Protes Penyekatan Jalur Mudik di GT Cikarang, Polisi Bilang Begini
"Jika dijual kembali kita terima dengan potongan harga Rp 15.000 setiap gram nya, jadi jika harga beli Rp 300 ribu, harga jual adalah Rp 285 ribu, apalagi saat ini Toko kami sedang diskon menjelang lebaran, jadi tiap pembelian dapat hadiah berupa kue kaleng dan satu botol minuman," kata dia.
Edi mengungkap, setiap harinya tak kurang dari 50 hingga 100 pelanggan datang ke tokonya.
"Di antara mereka lebih banyak pembeli daripada yang menjual," pungkasnya.