Sosok Polisi Cianjur yang Tak Pernah Menilang Ini pun Putuskan Tak Mudik, Menahan Diri karena Covid

Akibat pandemi Covid-19 yang masih merajalela, masyarakat Indonesia pun dilarang mudik pada Lebaran 2021 ini.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Kapolsek Pacet dan MUI Cipanas berikan penghargaan dan salam perpisahan untuk Aipda Ase 

TRIBUNJABAR.ID - Akibat pandemi Covid-19 yang masih merajalela, masyarakat Indonesia pun dilarang mudik pada Lebaran 2021 ini.

Meski rindu pada keluarga, sejumlah orang pada akhirnya memutuskan untuk tak mudik.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Ase Kusmana (54), polisi yang tak pernah menilang.

Bagi warga Cipanas, Cianjur, Ase bukanlah sosok asing.

Ia dikenal sebagai polantas santun yang sangat sulit mengeluarkan surat tilang.

Pada 2017, kisah mengenai Ase bahkan sempat viral.

Pasalnya, polisi yang kini bergelar Aipda itu selama puluhan tahun bertugas ia selalu melakukan tindakan terpuji.

Baca juga: Sosok Ase Kusmana, Polisi yang Tak Pernah Menilang, Punya TK Bantu Anak Tak Mampu, Kini Ia Pensiun

Ia kerap menyeberangkan pejalan kaki, mengatur kemacetan di simpang Cipanas, dan menegur jika ada pengendara yang melanggar.

Ase berasal dari Pameungpeuk, Kabupaten Garut.

Sementara itu, Supriatin (53), istrinya berasal dari Kecamatan Sindangbarang, Cianjur selatan.

Pada tahun-tahun sebelumnya, saat musim mudik tiba, biasanya Ase berkunjung ke keluarga istrinya di Sindangbarang.

Setelah itu, ia melanjutkan perjalanan menyusuri pantai selatan menuju Pameungpeuk.

Kini, Ase lebih memilih menahan diri.

Ia memutuskan tak mudik lantaran musim pandemi Covid-19.

"Biasanya kalau tak covid, saya selalu lewat Cianjur, pertama ke Sindangbarang terlebih dahulu lalu ke Pameungpeuk menyusuri jalan tepi pantai," katanya.

Kapolsek Pacet dan MUI Cipanas berikan penghargaan dan salam perpisahan untuk Aipda Ase
Kapolsek Pacet dan MUI Cipanas berikan penghargaan dan salam perpisahan untuk Aipda Ase ()

Sosok Ase Kusmana

Ase Kusmana akan pensiun sebagai polisi.

Pengabdiannya menjadi polisi tentu tak sebentar.

Ia pertama bertugas di unit Sabhara, lalu masuk ke unit lalu lintas.

Sudah 20 tahun lebih ia bertugas langsung di pos 55 depan Pasar Cipanas.

Menjadi polisi memang merupakan cita-cita Ase sejak kecil.

Setelah menjadi polisi, Ase pun dikenal sebagai sosok yang santun dan sederhana.

Pria yang berasal dari Pameungpeuk, Kabupaten Garut ini tak pernah menggunakan kendaraan pribadi, baik itu motor atau mobil ketiga bertugas di kawasan Cipanas.

"Saya tak pernah naik motor atau mobil pribadi, saya selalu naik angkutan umum," katanya.

Dulu, Ase pernah mengalami kecelakaan.

Baca juga: BERITA POPULER JAWA BARAT Bripka Ase Polantas yang Tak Pernah Menilang Itu Pensiun

Kendati demikian, ia lupa mengenai kapan kecelakaan tersebut lantaran sudah lama.

Namun, selama bertugas, Ase selalu mengingat pesan istrinya, Supriatin (53).

Ia diingatkan agar bisa menjaga diri, berhati-hati di jalan, dan harus bisa bergaul dengan masyarakat.

Rasa saling percaya dengan sang istri adalah penenang baginya ketika bertugas.

"Saya sering meninggalkan istri, siang, malam, kadang ia lebaran sendiri enggak pernah diajak jalan-jalan," kata Aipda Ase.

Pada 2017 lalu, Ase pernah mendapatkan hadiah Lebaran berupa Umrah dari warga Cipanas.

Awalnya, warga Cipanas hanya memberikan hadiah Umrah untuk Ase.

Namun, beberapa orang berinisiatif mengumpulkan dana dan memberangkatkan juga istrinya.

"Saya sempat menitikkan air mata saat menerima penghargaan tersebut, istri saya pun demikian," kata Ase saat itu.

Baca juga: Polantas yang Tak Pernah Menilang Pensiun, Ternyata Ini Alasannya Selalu Naik Angkot Saat Bertugas

Kini, Ase juga mendapatkan penghargaan dan kenang-kenangan dari Kapolsek Pacet AKP Galih beserta MUI.

Ase mengatakan, istrinya mengelola Yayasan Anugerah Kusmana yang membawahi Taman kanak-kanak Citra Mandiri.

Hadiah yang didapatkan Ase digunakan sebaik-baiknya untuk keperluan yayasan tersebut.

Pasalnya, taman kanak-kanak itu juga banyak membantu anak-anak tak mampu untuk bersekolah.

"Banyak tetangga dan warga kurang mampu yang bersekolah, kami bantu saja dari sisi pembayaran atau dari sisi seragam sekolah," ujar Supriatin.

Artikel ini diolah dari berita laporan wartawan TribunJabar.id, Ferri Amiril Mukminin yang telah terbit sebelumnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved