Malam Lailatul Qadar, Ini Amalan 10 Hari Terakhir Ramadan

Bulan Ramadan memiliki banyak keistimewaan. Salah satunya adalah adanya satu malam yang lebih baik dari seribu bulan yakni malam lailatul qadar

Editor: Siti Fatimah
Pixabay
Ilustrasi- Bulan Ramadan memiliki banyak keistimewaan. Salah satunya adalah adanya satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yang kita kenal dengan malam lailatul qadar. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Bulan Ramadan memiliki banyak keistimewaan. Salah satunya adalah adanya satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yang kita kenal dengan malam lailatul qadar.

Menurut Makhmud Syafei, Ketua Forum Guru Besar Muhammadiyah Jabar, tidak ada yang tahu kapan malam qadar itu tiba.

Namun, Rasuluuah menyebutkan tanda-tandanya.

”Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak terlalu cerah dan nampak kemerah-merahan,"  (HR Bukhari)

Salah satu amalan yang diutamakan pada 10 hari terakhir Ramadan adalah melaksanakan salat malam (qiyamul lail).

Pada malam hari disunatkan untuk mendirikan salat nawafil (salat tambahan), yang dilaksanakan pada pertengahan malam.

Bagi orang-orang yang mendirikan salat malam akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR.Bukhari)

Amalan lainnya adalah memperbanyak berdoa. Doa bisa dilaksanakan di mana saja dan kapan saja, tentu dengan memperhatikan syarat-syaratnya agar doa itu diterima oleh Allah SWT.

Siti Aisyah, istri Rasulullah SAW pernah bertanya kepada Rasulullah SAW: ”Ya Rasulullah, apa doa yang harus saya ucapkan, saya mengetahui malam qadar? Rasulullah SAW menjawab:

”Katakanlah: Allahumma innaka a’fuwwun gofur tuhibbul’ afwa fa’fu anni’ (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha pengampun yang mencintai orang yang minta ampun, ampunilah aku.” (HR.Tirmidzi, shahih).

"Amalan berikutnya adalah i’tikaf di masjid.  I’tikaf itu berarti berdiam di masjid untuk beberapa waktu dengan melaksanakan berbagai ibadah," katanya.

Bagi orang yang mampu, sehat jasmani dan rohani disunnahkan untuk melaksanakan ibadah dalam bentuk i’tikaf (berdiam) di masjid selama 10 hari terakhir dan tidak keluar dari masjid (kecuali ada hajat, seperti buang air besar dan kecil).

Amalan yang juga sangat dianjurkan adalah meningkatkan ibadah. Rasulullah SAW pada 10 hari terakhir pada bulan Ramadan lebih giat melaksanakan ibadah, baik salat, zikir, berdo’a, membaca Al-Qur’an, menjaga, mendidik, melatih, dan lain-lain.

Ibadah lainnya adalah membayar zakat.

Zakat Sebagian dari pelaksanaan rukun iman.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved