Fakta Baru Kasus Bocah Meninggal Setelah Makan Sate, Terungkap Kandungan Racun dari Hasil Pengujian
Berdasarkan hasil pengujian atas kasus bocah meninggal setelah makan sate terungkap fakta baru.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID - Berdasarkan hasil pengujian atas kasus bocah meninggal setelah makan sate terungkap fakta baru.
Kepala Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta, Setyarini Hestu Lestari mengonfirmasi telah menyerahkan hasil uji sampel makanan yang mengakibatkan bocah di Bantul meninggal dunia.
Rini mengatakan terdapat kandungan racun dalam sampel makanan berupa paket sate bakar itu.
"Hasilnya sudah kami sampaikan ke kepolisian, ya memang ada racun jenis C di dalam makanan itu," katanya saat dihubungi, Kamis (29/4/2021), dikutip TribunJabar.id dari TribunJogja.
Namun, Rini enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai karakter racun tersebut setelah tertelan manusia.
Ia juga menolak menjelaskan cara kerja racun yang mengakibatkan bocah warga Padukuhan Salakan, Kelurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Yogyakarta meninggal dunia.
Dalam kesempatan yang sama, Rini enggan menjelaskan cara untuk menetralisir racun tersebut.
Namun dirinya menjelaskan, pemeriksaan sempel dilakukan berdasarkan uji kimia dan mikrobiologi.
"Untuk pemeriksaan sampel kami periksa secara uji kimia dan mikrobiologi. Kalau untuk cara kerja racunnya silakan tanyakan ke ahli forensik," tambahnya.
Seorang bocah berinisial NFP meninggal dunia setelah menyantap sate yang dibawa oleh ayahnya, Minggu (25/4/2021).
Polsek Sewon sedang menyelidiki kasus ini.
Berikut ini 5 fakta kasus bocah meninggal setelah makan sate yang dikutip dari TribunJogja, Selasa (27/4/2021) pukul 19.50 WIB.
Baca juga: Setelah Menangkap Munarman, Densus 88 Temukan Serbuk Putih Saat Geledah Bekas Markas FPI
1. Pesanan Offline
Berdasarkan keterangan polisi dan ayah korban, Bandiman (36), paket sate itu diberikan oleh seorang perempuan.