Mak Eha Tak Henti Meneteskan Air Mata, Menjelang Sahur Rumah Panggungnya Didatangi Bupati Bandung
Mak Eha kaget menjelang sahur rumahnya didatangi sejumlah orang. Ia tak menyangka yang datang adalah Bupati Bandung yang baru Dadang Supriatna.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Mak Eha (84) beserta anaknya terlihat kaget dan meneteskan air mata, saat mengetahui kedatangan orang nomor satu di Kabupaten Bandung, Dadang Supriatna, menjelang sahur, Selasa (27/4/2021) sekitar pukul 03.00.
Rumah Mak Eha berada di Kampung Cijalupang, RT 02/13, Desa Waluya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Awalnya Eha tak mengetahui siapa yang datang, saat ia akan memasak untuk makan sahur.
Baca juga: Jadwal Buka Puasa dan Jadwal Salat di Bandung Hari Ini, Selasa 27 April 2021: Ramadan Hari ke-15
Baca juga: Selamat! Rimar Jadi Pemenang Indonesian Idol Special Season, Ini Besaran Hadiah yang Dia Terima
Ia juga terlihat kaget kedatangan tamu dini hari.
Seorang anak Eha, memberitahu bahwa orang tersebut adalah Bupati Bandung.
Mak Eha pun langsung meneteskan air mata lalu duduk dan terlihat lemas.
Ia tak menyangka rumah panggungnya itu disinggahi bupati saat akan makan sahur.
Mak Eha tinggal di rumah panggung yang sangat sederhana bersama anak dan cucunya.

Rumah yang ditinggalinya tersebut ukurannya sekitar 6x5 meter itu dihuni oleh 5 keluarga.
Ia dan anaknya dibuat lebih kaget saat Kang DS, panggilan akrab Dadang Supriatna, masuk dapur dan membatu memasak.
Setelah makanan matang, Kang DS, Mak Eha, dan anaknya makan bersama dengan menu yang telah dimasaknya.
Saat itu, mereka makan sahur dengan sayur asep, sambal, dan dilengkapi kicimpring.
Kang DS pun, sempat menyuapi Mak Eha, yang tanpa henti meneteskan air matanya.
Setelah makan, Kang DS, Mak Eha dan anaknya berbincang.
Kang DS pun memberi bantuan modal usaha Mak Eha.
Sebab meski usianya sudah senja Mak Eha masih berjualan kicimpring di pasar.
Selain itu Kang DS pun berjanji kan merenovasi rumah Mak Eha denga program rutilahu.
Sebab memang rumah mak Eha, cukup memperihatinkan, luas rumah panggung sekitar 6x5 meter, di beberapa bagiannya sudah terlihat rapuh.
Namun, rumah tersebut kini dihuni 11 jiwa, yakni 5 anak dan 5 cucu.
Kedatangan Kang DS ternyata tak hanya membuat kaget keluarga Mak Eha, tapi juga membuat kaget tetangganya.
Sehingga beberapa tetangganya keluar dan melihat langsung saat Kang DS makan sahur bersama keluarga Mak Eha.
Mereka tak menyangka Bupati yang baru dilatik kemarin, datang ke kampungnya di saat makan sahur.
Setelah makan sahur dan meminta doa kepada Mak Eha, agar bisa amanah dalam menjalankan tugasnya Kang DS pun beranjak, menuju masjid yang ada di Cicalengka untuk menunaikan ibadah salat Subuh.
Setelah Kang DS pergi, rupanya Mak Eha, masih belum percaya, rumahnya disinggahi orang nomor satu di Kabupaten Bandung.
"Teu nyangki asa ngimpi kasumpingan Bupati (Enggak menyangka, terasa mimpi kedatangan Bupati)," kata Mak Eha.
Mak Eha, mengaku, perasaannya campur aduk atas kedatang Kang DS dan sahur di rumahnya.
"Mimiti mah sieun, aya naon rarasaan teu gaduh utang (Pertamanya takut, ada apa perasaan enggak punya utang)," kata Mak Eha.
Ternyata yang datang kata Mak Eha, Pak Bupati, Kang DS.
"Kasumpingan Pa Bupati perasaan campur sieun, bingah, ngadegdeg, leuleus (Kedatangan Pa Bupati perasaannya campur takut, senang, bergetar, lemas) kasumpingan menak, Pa Bupati Alhamdulillah," ujar Mak Eha, yang masih meneteskan air matanya.
Enung (50) anak pertama Mak Eha, juga merasa kaget, kedatangan Bupati Bandung.
"Sebab tak ada yang memberi tahu sebelumnya akan ada bupati ke rumahnya. Tahu-tahu datang lalu masak disuruh nyambel," kata Enung.
Enung juga mengaku, perasaannya campur aduk kedatangan orang nomor satu menjelang makan sahur, dan menikmati masakannya bersama bupati.
"Enggak menyangka, kaget, deg-degan, senang, alhamdulillah," ucapnya.