Temukan KRI Nanggala 402 di Kedalaman 838 Meter, Ini Kecanggihan Kapal MV Shift Rescue Singapura
MV Shift Rescue Singapura salah satu kapal milik negara asing yang turut membantu menemukan KRI Nanggala 402 di kedalaman 838 meter
Lalu seperti apa kecanggihan MV Swift Rescue Singapura ini?
Melansir dari Straits Times pada Senin (26/4/2021), MV Swift Rescue merupakan kapal yang sudah dioperasikan RSN sejak November 2008.
MV Swift Rescue memiliki kecepatan maksimal 12 knot dan dapat beroperasi di laut terus menerus hingga 28 hari.
Kapal ini dilengkapi beberapa teknologi canggih.
Di antaranya dengan kemampuan Submarine Escape and Rescue (SMER).
Baca juga: Kronologi Ditemukannya Kapal Selam KRI Nanggala, Diawali Pemindaian KRI Rigel
Lalu sistem penyelamatannya sendiri mencakup Submarine Rescue Vehicle (SRV) dan Submarine Support and Rescue Vessel (SSRV).
Nantinya SRV akan terintegrasi dengan SSRV dan akan diangkut ke lokasi kapal selam yang tertekan.
Bahkan kapal ini juga ruang Transfer under Pressure (TUP), Launch and Recovery System (LARS), Integrated Navigation and Tracking System, Remotely Operated Vehicle (ROV), dan helipad.
Salah satu keunggulan lainnya adalah dilengkapi dengan kapal selam Deep Search and Rescue Six (DSAR 6).
DSAR 6 sendiri dapat mencapai hingga 500 meter di bawah air, menempelkan dirinya ke kapal selam yang terserang, hingga menyelamatkan penumpangnya jika korban berhasil ditemukan.
Baca juga: Mengapa Badan Kapal Selam KRI Nanggala Bisa Retak? Ini Analisis Pakar Kelautan
Di kapal pun sudah siap personel terlatih dalam pengobatan hiperbarik dapat merawat mereka.
Kapal ini juga dilengkapi dengan ruang kompresi ulang, yang membantu mencegah dan mengobati penyakit dekompresi, bangsal ketergantungan tinggi delapan tempat tidur, dan ruang sakit 10 tempat tidur.
Dalam postingannya, Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen mengatakan bahwa hubungan militer Singapura dengan Indonesia sangat erat.
Hubungan itu terbangun selama latihan bilateral yang diadakan selama bertahun-tahun dan dengan keterlibatan di semua tingkatan.
“Wajar jika kami melakukan apa pun yang kami bisa untuk membantu di saat-saat seperti ini," kata Ng Eng Hen.
"Lokasi operasi pencarian, dekat Bali, lebih dari 1.500 km jauhnya dan perairannya dalam."
"Itulah sebabnya MV Swift Rescue segera berlayar begitu dia bisa."