KRI Nanggala 402 Hilang
KRI Nanggala 402 yang Hilang Didesain untuk Opreasi Senyap, Saat Aktif Pun Sulit Terdeteksi
Kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang ternyata didesain untuk operasi senyap karena itu saat aktif pun, kapal ini akan sulit terdeteksi
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang ternyata didesain untuk operasi senyap. Karena itu saat aktif pun, kapal ini akan sulit terdeteksi.
Hal ini diungkapkan Mantan Komandan Korps Marinir, Letjend Mar TNI (Purn) Nono Sampono.
"Kapal ini didesain untuk operasi senyap, ini menjadikan kapal selam sulit dideteksi keberadaannya. Dalam keadaan dia aktif saja, kan sulit dideteksi, apalagi dalam keadaan bermasalah," ungkap Nono dalam program Kompas Petang, Jumat (23/4/2021).
Baca juga: Sosok Lettu Imam Adi, Bekerja di KRI Nanggala-402 Sejak 2017, Pernah Studi di Amerika Serikat
Disebutkan, pernah tercatat dalam sejara salah satu kapal milik Rusia bergerak ke arah Kuba dan saat itu satu gugus armada Amerika pusing mencari kapal milik Rusia tersebut.
Jadi, katanya, ini mencatat bahwa betapa hebatnya kapal selam sekaligus jadi kelemahannya.
"Karena sulit dideteksi walaupun dalam keadaan aktif sekalipun," Katanya.
Baca juga: KRI Nanggala 402 Hilang, Departemen Pertahanan AS Ikut Sedih, Kirim Bantuan Udara Bantu Pencarian
Nono menyebut, pencarian hilangnya kapal selam tidak bisa disamakan dengan pesawat terbang yang memiliki kotak hitam di dalamnya.
Sulit terdeteksinya kapal selam, menjadi kehebatan sekaligus kekurangan.
Lebih lanjut Nono menyebut perkiraan kapal selam Nanggala-402 berada di lokasi yang sulit.
"Kita tahu di utara Bali, kurang lebih 60 mile bukan hal yang mudah, ada palung di situ, kedalaman di atas 600-700 meter, ini persoalan sendiri," ungkapnya.
Baca juga: Keberadaan KRI Nanggala 402 Masih Misteri, Negara Lain Siap Bantu, Ini Respon Menhan Prabowo
Sementara itu, Nono menyebut upaya pencarian kapal selam Nanggala-402 sudah maksimal.
"Teknis pencarian yang sudah dilakukan jajaran TNI, khususnya TNI AL dan dibantu stakeholder, saya kira ini sudah upaya maksimal, kita berharap ini bisa mencapai hasilnya," sebutnya.
Nono juga meminta agar tim pencari tetap memperhatikan keselamatan diri.
"Karena ada kalanya upaya pencarian bisa berakibat pada yang mencari," ungkapnya.
Baca juga: VIDEO-HNSI Sukabumi Lebih Pentingkan Nelayan Ketimbang Biota Laut, Minta Ekspor Benur Berkelanjutan
Nono menyebut, kejadian hilangnya kapal selam tak hanya terjadi di Indonesia kali ini saja.