Dedi Mulyadi Malu dengan Orang Baduy karena Ada Penambangan Emas Liar di Hutan Sakral
Aktivitas penambangan emas membuat Dedi Mulyadi, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, marah.
TRIBUNJABAR.ID - Aktivitas penambangan emas membuat Dedi Mulyadi, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, marah.
Aksi penambangan emas tersebut telah membuat warga Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menangis.
Penyebabnya, tambang emas liar itu telah merusak hutan sakral mereka.
Luas lahan yang rusak tersebut mencapai dua hektare.
Warga Baduy pun meminta pemerintah untuk menjaga hutan mereka.
Permintaan itu disampaikan melalui potongan video yang diunggah di media sosial oleh akun @inforangkasbitung.
Baca juga: Kisruh Rumah Tangga Sule-Nathalie Holscher, Ayah Rizky Febian Minta Pembuktian soal Ilmu Hitam
Baca juga: Apa Itu Triangle of Life dan Drop Cover Hold On, Teknik Menyelamatkan Diri Saat Terjadi Gempa Bumi
Baca juga: KAPAN Persib Bandung Main Lagi? Catat Hari Penentuan Jadi Juara atau Lihat Persija Pesta
"Kami mohon ke pemerintah, kami diamanatkan oleh leluhur supaya gunung jangan dihancurkan, lembah jangan dirusak, adat jangan diubah. Tapi sekarang terbukti Gunung Liman yang dirusak, minta tolong ke pemerintah," kata seorang warga Baduy dalam potongan video tersebut menggunakan bahasa lokal setempat.
Sementara itu, Kepala Desa Cibarani, Kecamatan Lebak, Dulhani, menyebutkan, luas hutan sakral yang dirusak penambang emas liar itu mencapai dua hektard.
Berdasarkan pengamatannya, di hutan sakral itu ditemukan sejumlah lubang yang diduga tempat penambang liar mencari emas.
Dulhani menduga, pembuatan lubang itu sudah berlangsung lama, kemungkinan berbulan-bulan.
Namun, baru diketahui karena lokasinya cukup jauh dari permukiman.

Dulhani mengatakan, lubang-lubang tambas emas ilegal itu berlokasi di Gunung Limun yang masuk wilayah Wewengkon Adat Kasepuhan Cibarani di Kecamatan Cirinten.
Lokasi itu masih masuk hutan titipan leluhur Baduy.
Hutan tersebut merupakan sumber mata air yang sangat dijaga oleh masyarakat suku Baduy.
Di sana terdapat sumber aliran sungai-sungai penting di Kabupaten Lebak dan Banten, yakni Sungai Cibarani, Ciliman, Ciujung, dan Sungai Cibaso.
Akibat masalah itu, Dedi Mulyadi pun marah.
Dedi menyebut perusakan itu sungguh memalukan.
"Malu kita sebagai orang beragama melakukan perusakan. Ditangisi orang Baduy," kata Dedi saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (22/4/2021).
Dedi mendesak pemerintah pusat melalui pemerintah dan aparat penegak hukum untuk menindak tegas penambangan emas ilegal di hutan sakral suku Baduy.
Dedi bahkan meminta agar besok pemerintah melakukan operasi penangkapan dan menutup areal yang digunakan penambangan ilegal atau gurandil tersebut.
"Besok segera ditindak. Jangan biarkan perusakan alam terus berlanjut," tegas Dedi.
Baca juga: RAMALAN ZODIAK CINTA Jumat 23 April 2021, Pisces: Jangan Biarkan Masalah Mengacaukan Harimu
Baca juga: Firasat Helen Sebelum Suami Bersama KRI Nanggala-402 Tak Bisa Dihubungi Lagi, Minta Doa
Dedi mengaku malu kepada orang Baduy.
Kata dia, orang Baduy tidak mengenyam pendidikan formal seperti warga lainnya di Indonesia.
"Namun, mereka jauh lebih beradab dibanding kita. Saya jujur malu sama orang Baduy, malu sama ucapan, malu sama sikap kita," tegas Dedi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga Baduy Menangis 2 Hektar Hutan Sakral Dirusak, Dedi Mulyadi Marah", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2021/04/22/221001978/warga-baduy-menangis-2-hektar-hutan-sakral-dirusak-dedi-mulyadi-marah?page=all#page2.