Ramadan 1442 H

Tips Agar Bisa Khatam Al Quran pada Bulan Puasa Ramadan, Seperti Ini Caranya

TribunJabar.id menghimpun tips dan trik agar dapat mengkhatamkan Al-Quran selama Ramadan dari kemenag.go.id.

Editor: Widia Lestari
Freepik
Ilustrasi mengkhatam Al Quran 

TRIBUNJABAR.ID - Setiap memasuki bulan Ramadan, tidak sedikit umat Islam berusaha untuk mengkhatamkan Al-Qur'an.

Sebelum Ramadan 2021 berakhir, beberapa orang mengkhatamkan Al-Qur'an. Ada juga yang khatamkan berkali-kali.

TribunJabar.id menghimpun tips dan trik agar dapat mengkhatamkan Al-Quran selama Ramadan dari kemenag.go.id.

Salah satu tipsnya adalah menggunakan sistem target berdasarkan juz.

Satu juz Al-Qur'an biasanya berisi 11 lembar atau 22 halaman.

Berikut ini tips khatam Al-Quran selama Ramadan.

Baca juga: Bupati Keluarkan Aturan Tadarus Alquran Bersama Setiap Hari untuk ASN Purwakarta

1. Sistem Juz

Bacalah 1 juz setiap hari. Sebab Al-Qur'an terdiri dari 30 juz.

Bila Anda adalah wanita yang masih mengalami menstruasi maka 30 juz dibagi dengan jumlah hari aktif beribadah.

Atau umat Islam yang wanita membaca lebih dari 1 juz setiap harinya.

Bila Anda ingin khatam Al-Quran lebih dari satu kali selama Ramadan maka setiap harinya membaca lebih dari 1 juz.

Membaca 2 juz setiap hari untuk dua kali khatam Al-Qur'an.

Alquran tertua di majalengka-1
Alquran tertua di majalengka-1 ()

2. Sistem Jumlah Lembar

Apakah mengaji 1 juz dalam satu kali waktu terasa berat?

Gunakanlah sistem jumlah lembar Al-Qur'an.

Mengaji satu juz dibagi dalam beberapa waktu.

Misal, satu juz terdiri dari 11 lembar maka 11 lembar Al-Qur'an dibagi 5.

Setiap selesai salat 5 waktu, Anda membaca 2-3 lembar Al-Qur'an.

3. Sistem Halaman

Baca juga: Resep Membuat Es Campur, Cocok Buat Sajian Buka Puasa Ramadan 1442 H, Lezat dan Jadi Pelepas Dahaga

Baca juga: Kirimkan Ucapan Manis Selamat Buka Puasa Ramadan 2021 untuk Pacar atau Gebetan

Jumlah halaman pada mushaf Al-Qur'an berbeda-beda.

Sebagai contoh, Mushaf Al-Quran Standar Indonesia (MSI) yang di cetak oleh Unit Percetakan Al-Qur’an Kementerian Agama memiliki 604 halaman.

Agar bisa khatam hingga akhir bulan Ramadan ini dengan asumsi 29 hari, maka setiap hari harus membaca 21 atau 22 halaman.

Ini bisa dibaca dengan variasi waktu kapan pun dalam 1 hari tersebut, dengan target 21 halaman per hari.

Jika tidak bisa menyelesaikan 11 lembar atau 21 halaman sekaligus, sebaiknya bawa selalu mushaf Al-Qur’an atau menggunakan aplikasi Al-Qur’an Digital pada smart phone dan manfaatkan waktu-waktu luang.

Misalnya, saat jam istirahat kantor atau sekolah, saat macet di jalan atau menunggu angkutan umum atau di dalam kendaraan, dan kondisi lainnya.

Ibadah Sunnah Salat Duha Selama Ramadan

Salat Duha adalah salat sunah yang dikerjakan pada waktu pagi hari.

Salat ini dilakukan setelah matahari terbit sempurna hingga waktu istiwa atau waktu matahari tepat di atas sebuah benda.

Salat Duha dikerjakan sebanyak dua rakaat namun bisa lebih dari itu.

Sebagian ulama menyebut salat Duha maksimal delapan rakaat ada pula yang berpendapat tidak ada batasnya.

Berdasarkan hadits dari Ummu Hani’ yang dikutip dari muslim.or.id:

أنَّ النبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم عامَ الفتحِ صلَّى ثمانَ ركعاتٍ سُبحةَ الضُّحى

“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam di tahun terjadinya Fathu Makkah beliau Salat delapan rakaat Salat dhuha” (HR. Bukhari no. 1103, Muslim no. 336).

Sebagian ulama berpendapat tidak ada batasannya. Dalilnya hadits dari Aisyah radhiallahu’anha,

كان النبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم يُصلِّي الضُّحى أربعًا، ويَزيد ما شاءَ اللهُ

“Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam Salat dhuha empat raka’at dan beliau biasa menambahkan sesuka beliau” (HR. Muslim no. 719).

Ini pendapat yang dikuatkan oleh Ath Thabari, Syaikh Ibnu Baz dan Syaikh Ibnu Al Utsaimin.

Sebagian ulama menyamakan salat Isyraq dengan salat Duha. Tetapi ulama lain membedakan salat Isyraq dan salat Duha.

Untuk melaksanakan salat Duha, perlu memahami niat dan tata caranya terlebih dahulu.

Berikut informasi seputar salat Duha mulai dari niat, tata cara salat Duha, hingga doa di akhir salat.

Niat

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatad dhuhā rak‘ataini lillāhi ta‘ālā.

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah SWT

Tata Cara

Tata cara salat Duha seperti salat lainnya.

Setiap dua rakaat diakhiri dengan salam.

1. Takbiratul ihram

2. Membaca doa Iftitah

3. Membaca surat Al-Fatihah

4. Membaca surat Alquran

5. Rukuk

6. I'tidal

7. Sujud

8. Duduk di antara dua sujud

9. Sujud kedua

 8 Keutamaan salat Tahajud di Malam Ramadhan, Berikut Panduan Serta Bacaan Niatnya

 Salat Tarawih Tercepat di Dunia Ada di Indramayu, Satu Rakaat Hanya Butuh Waktu 15,6 Detik

Berdiri lalu mengerjakan rakaat kedua

10. Membaca surat Al-Fatihah

11. Membaca surat Alquran

12. Rukuk

13. I'tidal

14. Sujud

15. Duduk di antara dua sujud

16. Sujud kedua

17. Tasyahhud akhir

18. Salam

Doa salat Duha

Doa ini dianjurkan dibaca sesudah salat Duha.

Semoga dengan doa ini Allah mengabulkan permintaan kita.

Berikut ini doanya.

اَللَّهُمَّ إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاؤُكَ وَالبَهَاءَ بَهَاؤُكَ وَالجَمَالَ جَمَالُكَ وَالقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِي مَا آتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ اَللَّهُمَّ بِكَ أُصَاوِلُ وَبِكَ أُحَاوِلُ وَبِكَ أُقَاتِلُ ثُمَّ يَقُوْلُ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ 
Allâhumma innad dhuhâ’a dhuhâ’uka, wal bahâ’a bahâ’uka, wal jamâla jamâluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ‘ishmata ishmatuka. Allâhumma in kâna rizkî fis samâ’i, fa anzilhu. Wa in kâna fil ardhi, fa akhrijhu.

Wa in kâna mu‘siron, fa yassirhu. Wa in kâna harâman, fa thahhirhu. Wa in kâna ba‘idan, fa qarribhu bi haqqi dhuhâ’ika, wa bahâ’ika, wa jamâlika, wa quwwatika, wa qudratika.

Âtinî mâ âtaita ‘ibâakas shâlihîn. Allâhumma bika ushâwilu, wa bika uhâwilu, wa bika uqâtilu.

Rabbighfir lî, warhamnî, watub ‘alayya. Innaka antat tawwâbur rahîm. 40 atau 100 kali.

Artinya, “Tuhanku, sungguh waktu dhuha adalah milik-Mu. Yang ada hanya keagungan-Mu. Tiada lagi selain keindahan-Mu. Hanya ada kekuatan-Mu. Yang ada hanya kuasa-Mu.

Tidak ada yang lain kecuali lindungan-Mu. Tuhanku, kalau rezekiku di langit, turunkanlah. Kalau berada di bumi, keluarkanlah. Kalau sulit, mudahkanlah. Kalau haram, gantilah jadi yang suci. 
Bila jauh, dekatkanlah dengan hakikat dhuha, keagungan, kekuatan, kekuasaan-Mu. Tuhanku, berikanlah aku apa yang Kau anugerahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh. Tuhanku, dengan-Mu aku bergerak. Dengan-Mu aku berusaha.

Dengan-Mu, aku berjuang. Tuhanku, ampunilah segala dosaku. Turunkan rahmat-Mu kepadaku. Anugerahkanlah tobat-Mu untukku. Sungguh Engkau maha penerima tobat, lagi maha penyayang.”

Keutamaan salat Duha

Salat dhuha menggantikan kewajiban sedekah untuk semua persendian sebagaimana dalam hadits Abu Dzar dan Buraidah di atas.

Dari Nu’aim bin Hammar Al Ghathafani, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ

“Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at Salat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang” (HR. Tirmidzi no. 475, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami’ no. 4342).

Salat dhuha juga disebut sebagai Salat awwabin, yaitu Salatnya orang-orang yang banyak kembali kepada Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

صلاةُ الأوَّابينَ حين تَرمَضُ الفِصَالُ

“Salat awwabin adalah ketika anak unta merasakan terik matahari” (HR. Muslim no. 748).

(Tribunjabar.id/Fidya Alifa)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved