Jadi Salah Satu Pilihan Menu Buka dan Sahur, Waspada Pilih Sarden Kaleng yang Penyok, Ini Bahayanya
Tidak sedikit kaleng yang jadi penyok saat proses distribusi atau setelah dijual di pasar. Apa bahaya dari membeli sarden dengan kaleng yang penyok?
TRIBUNJABAR.ID - Sarden kaleng merupakan salah satu lauk favorit. Selain rasanya yang enak, cara memasaknya pun simpel dan tak membutuhkan waktu lama.
Tak heran, tak sedikit orang yang memilih sarden kaleng sebagai menu sahur ataupun berbuka.
Sarden sendiri memiliki rasa yang gurih dan enak sehingga mudah disukai.
Sayangnya, kekurangan dari makanan kaleng adalah kandungan pengawet yang mungkin tak dapat dihindari.
Tak hanya terancam mengandung pengawet, makanan kaleng pun lebih berisiko saat kalengnya penyok.
Dilansir dari Sajiansedap, Kemasan kaleng sebenarnya digunakan untuk menghalau makanan dari bakteri dan jamur berbahaya.
Baca juga: Cara Khatam Al-Quran Lebih dari Sekali Selama Ramadan 2021, Harus Baca Berapa Juz Setiap Harinya?
Namun, tidak sedikit kaleng yang jadi penyok saat proses distribusi atau setelah dijual di pasar.
Apa bahaya dari membeli sarden dengan kaleng yang penyok?
Baca juga: Demi Konten YouTube dan TikTok, Sekelompok Bocah di Surabaya Perang Sarung Isi Kerikil di Jalan
Tanggapan Ahli
Menurut Suki Hertz, seorang profesor nutrisi dan kemanan makanan untuk Culinary Institute of America, tingkat keparahan kaleng yang penyok akan memengaruhi kualitas produk.
"Jika itu hanya penyok kecil di bagian lain pada kaleng. Itu tidak akan mempengaruhi makanan di dalamnya," ujar Hertz.
Hertz juga mengungkapkan bahwa jika bagian yang penyok terdapat lapisan logam, maka makanan ini akan lebih mudah terpapar udara yang membuat patogen masuk.
Pada keadaan ini, makanan tak lagi layak dikonsumsi.
Meski demikian, ada beberapa kaleng yang penyok namun sukar terlihat dengan mata telanjang.
Baca juga: Demi Konten YouTube dan TikTok, Sekelompok Bocah di Surabaya Perang Sarung Isi Kerikil di Jalan
Menurut Departemen Pertanian AS, makanan kaleng yang penyok bisa menyebabkan keracunan yang menyerang sistem saraf.