Hoaks Tsunami di Lembata NTT, Dua Orang Meninggal, Kena Stroke dan Tertabrak Saat Selamatkan Diri
Gara-gara kabar bohong tentang tsunamin, nasib nahas dialami oleh Kristina Lelu (61).
TRIBUNJABAR.ID - Gara-gara kabar bohong tentang tsunamin, nasib nahas dialami oleh Kristina Lelu (61).
Warga Kelurahan Lewoleba Selatan, Kecamatan Nukabatukan, Lembata, NTT itu ditemukan meninggal dunia di jalan sekitar rumahnya.
Kristina diduga mengalami serangan stroke dan terjatuh ketika hendak menyelamatkan diri saat isu bohong tsunami menyebar di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Anak kandung korban yang bernama Agus Elan mengemukakan, mulanya dia mendengar ada isu tsunami di wilayahnya.
Hoaks tsunami tersebut ternyata telah menyebar hingga membuat warga panik dan berusaha menyelamatkan diri ke dataran tinggi, arah Bukit Lusikawak, Komak dan Waikomo.
Agus pun kembali ke rumah untuk mengecek keberadaan orang tuanya.
"Saat isu (tsunami) merebak, saya ke rumah untuk cek keadaan mama dan bapak," katanya, seperti dilansir dari Pos-Kupang.
Sayangnya, ketika mencari ke seisi rumah, dia tak menemukan siapa-siapa.
Baca juga: Ini Posisi Start Marquez dan Rossi di MotoGP Portugal 2021, Fabio Quartararo Raih Pole Position
Baca juga: Chelsea Raih Tiket Final Piala FA, Gol Hakim Ziyech Kalahkan Manchester City
Agus Elan kemudian berinisiatif menyisir wilayah sekitar rumahnya.
"Saat itu rumah kosong, sehingga saya mencari di jalan sebelah rumah, saya dapati mama sudah terjatuh," tuturnya saat ditemui di rumah duka, Sabtu (17/4/2021) pagi.
Kristina kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bukit Lewoleba.
Namun sayangnya nyawa Kristina tidak terselamatkan.
Warga lainnya meninggal karena tertabrak
Selain Kristina, satu warga lain juga meninggal dunia.
Dia adalah Lisa Deram Akamaking.
Lisa merupakan pengungsi banjir dari Desa Lamagute, Kecamatan Ile Ape Timur.
Lisa jatuh tertabrak warga yang berdesak-desakan saat mengungsi ketika isu tsunami tersebar.
Sempat dibawa ke RS Lewoleba, Lisa meninggal dunia pada Sabtu (17/4/2021) sekitar pukul 06.00 Wita.
Baca juga: Sempat Tarik-menarik dengan Buaya, Warga Kalah, Tubuh Melky Kemudian Terlihat Terapung
Baca juga: MENANTU JAHAT, Curi Sertifikat Mertua Lalu Hidup Mewah dengan Selingkuhan di Apartemen, Kerugian 1 M
"Kita belum tahu siapa oknum yang menabrak karena pasca-kejadian, langsung melarikan diri," tutur Viktor Mado Watun, keluarga Lisa.
Minta polisi tindak tegas penyebar isu hoaks
Melansir Pos-Kupang, Perhimpunan Mahasiswa Lembata Kupang meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus hoaks tsunami yang merebak di Lembata.
Sebab, dua warga menjadi korban dan ribuan warga lainnya panik menyelamatkan diri.
"Mesti ditindak tegas oknum itu, pihak kepolisian agar mengusut oknum tersebut," kata Ketua Perhimpunan Mahasiswa Lembata Kupang Hendrikus H Langoday.
Dia mengatakan, isu itu membuat warga yang baru saja terkena bencana semakin ketakutan.
Seharusnya, semua pihak bisa menjaga situasi kondusif pascabencana yang terjadi di Lembata. (*)