Ramadan 1442 H

Hindari, 5 Waktu yang Dilarang untuk Tidur karena Bahayakan Kesehatan Juga Dilarang Dalam Islam

Pada bulan Ramadan tak jarang hampir semua orang merasakan kantuk yang hebat. Meski begitu ada beberapa waktu yangd dilarang untuk tidur menurut Islam

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Widia Lestari
Tribunjabar.id/Gani Kurniawan
ILUSTRASI - tidur 

TRIBUNJABAR.ID - Pada bulan Ramadan tak jarang hampir semua orang merasakan kantuk yang hebat.

Bahkan beberapa kebiasaan sering diabaikan. Seperti tidur kembali setelah salat subuh.

Padahal dalam dunia kesehatan telah dijelaskan waktu tidur di pagi hari harus dihindari.

Karenanya, kebiasaan tidur di pagi hari dapat membahayakan kesehatan.

Baca juga: Ini 7 Amalan di Bulan Ramadan yang Dapat Dikerjakan Muslim, Pahalanya Jadi Bekal di Akhirat

Islam pun telah mengatur tidak semua waktu bisa menjadi waktu tidur.

Terdapat beberapa waktu yang dilarang untuk tidur.

Berikut ini TribunJabar.id rangkum 5 waktu tidur yang dilarang untuk tidur dalam Islam.

1. Setelah Salat Subuh

Seperti yang dijelaskan tidur di waktu pagi setelah salat subuh dapat membahayakan kesehatan tubuh.

Karenanya akan menurunkan produktivitas tubuh sehingga lesu.

Bahkan dampak yang ditimbulkan pun terasa hingga menyebabkannya rasa malas untuk memulai aktivitas.

Inilah sebabnya pula tidur setelah salat subuh dilarang dalam Islam.

Seseorang menjadi malas untuk mencari nafkah hingga menghambat datangnya rezeki.

Rasulullah SAW mendoakan waktu pagi sebagai waktu yang penuh berkat untuk umatnya.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا

“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Daud no. 2606, Ibnu Majah no. 2236 dan Tirmidzi no. 1212. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Ibnu Qayyim bahkan menyebut tidur setelah salat subuh dinilai makruh.

Karena keutamaan awal hari makruh disia-siakan dengan tidur.

وَمِنَ المكْرُوْهِ عِنْدَهُمْ : النَّوْمُ بَيْنَ صَلاَةِ الصُّبْحِ وَطُلُوْعِ الشَّمْسِ فَإِنَّهُ وَقْتٌ غَنِيْمَةٌ

“Di antara hal yang makruh menurut para ulama adalah tidur setelah salat subuh hingga matahari terbit karena waktu tersebut adalah waktu memanen ghonimah (waktu meraih kebaikan yang banyak.” (Madarijus Salikin, 1: 369)

Dilansir dari rumasyho.com, Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid dalam Fatawanya (Fatwa Al Islam Sual wa Jawab no 2063)

“Namun jika ada seorang yang memilih untuk tidur di setelah shalat Shubuh agar bisa bekerja dengan penuh vitalitas maka hukumnya adalah tidak mengapa, terutama jika tidak memungkinkan bagi orang tersebut untuk tidur siang dan hanya mungkin tidur di waktu pagi.”

Sesungguhnya, Rasulullah SAW dan para sahabat telah mencontohkan, setelah salat subuh mereka akan itikaf duduk di masjid hingga matahari terbit.

Ilustrasi tidur telentang.
Ilustrasi tidur telentang. (Shutterstock via Kompas.com)

2. Setelah Salat Asar Menjelang Salat Magrib

Waktu salat asar menjelang salat magrib ini merupakan waktu rawan.

Karenanya seseorang lelah setelah melakukan aktivitas.

Tidur di waktu sore ini berdampak pada kesehatan dan mental seseorang.

Tidur setelah salat asar dapat menyebabkan rasa pusing, sakit badan hingga linglung.

Demikian tidur di waktu asar menjelang salat magrib dilarang dalam Islam.

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis,

من نام بعد العصر فاختُلس عقله فلا يلومنَّ إلا نفسه

“Barangsiapa yang tidur setelah ashar kemudian akalnya hilang, maka janganlah ia menyalahkan kecuali dirinya sendiri”

(hadis ini didhaifkan oleh Al-Albani dalam silsilah ad-Dha’ifah, dan dinyatakan hadits maudhu’ dalam Al-Maudhu’at (3/69))

Menurut Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid hafidzahullah, ia berkata tidur setelah waktu salat asar hukumnya mubah.

Hal ini karena larangan tidur setelah salat asar tidak terdapat dalil shahih dari Nabi.

Baca juga: Keramas di Siang Hari saat Puasa Ramadan Benarkah Makruh Hukumnya? Begini Penjelasan Dalil Hadisnya

Baca juga: Hukum Menggosok Gigi dan Berkumur saat Puasa Ramadan, Apakah Membatalkan Puasa? Begini Penjelasannya

3. Sebelum Melaksanakan Salat Isya

Tidur sebelum melaksanakan salat isya dikhawatirkan bisa menyebabkan terlewatnya menunaikan ibadah tersebut.

Jika itu terjadi maka hal tersebut dibenci Rasulullah SAW, sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut.

عن أبي برزة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يكره النوم قبل العشاء والحديث بعدها

Dari Abi Barzah, bahwa Nabi SAW tidak suka tidur sebelum shalat isya dan  tidak berbincang-bincang setelahnya. (HR. Bukhari no. 535, Muslim no. 1026)

Kendati begiti, Imam An Nawawi menjelaskan makruhnya tidur sebelum salat isya tidak mutlak.

Jika seorang muslim sanggup dan sudah terbiasa mengakhirkan salat isya dengan maksud dibarengi salat malam, sebagaimana yang dilakukan sahabat Umar, maka tak mengapa.

4. Setelah Makan

Melakukan tidur setelah makan jelas juga dilarang dalam dunia kesehatan.

Hal ini bisa menyebabkan naiknya asam lambung menghambat pencernaan hingga membahayakan kesehatan.

5. Tidur sepanjang hari

Di kalangan umat Islam, seringkali kita mendengar pernyataan tidurnya orang yang berpuasa itu berpahala.

Akibat anggapan ini membuat orang untuk tidur sepanjang hari terutama di saat puasa Ramadan, padahal hal ini dilarang.

Tidur sepanjang hari bagi yang dalam keadaan sehat diaralang dalam Islam.

Hal ini bisa menyebabkan seseorang lalai terhadap kewajibannya.

Bahkan Islam menilai tidur sepanjang hari hukumnya makruh.

Banyak tidur bisa menimbulkan penyakit malas, membahayakan kesehatan hingga membuat matinya hati.

Terlebih, dalam ketika menjalankan puasa Ramadan maka tujuannya adalah untuk mengharap pahala dengan meraih ridho Allah.

Orang yang berpuasa jika puasa yang dilakukan tersebut penuh keikhlasan, maka dosanya akan diampuni.

Demikian, tidur sepanjang hari juga berlebih. Sesuatu yang berlebihan sangat dibenci Rasulullah SAW dan Allah SWT.

Nah, demikian itulah beberapa waktu yang dilarang untuk tidur dalam Islam.

Meski beberapa hadis dikatakan lemah, namun tak ada salahnya kita menerapkan pola hidup sehat dengan mengatur pola tidur.

Rasulullah SAW pernah bersabda:

من حسن إسلام المرء: تركُه ما لا يعنيه

“Salah satu tanda baiknya keislaman seseorang adalah: meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya”. (HR. Tirmidzi)

Baca juga: Titik Terendah Rizky Billar Hilang Harapan, Depresi Pernah Tak Dapat Kerjaan 7 Bulan, Kini Melejit

Baca juga: Tadarus di Bulan Ramadan, Baca Dulu Doa Sebelum dan Sesudah Membaca Al Quran Lengkap dengan Artinya

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved