Gempa Bumi
Gempa 5,1M Yang Mengguncang Wilayah Selatan Jawa Barat Tidak Dirasakan Masyarakat di Pangandaran
Getaran gempa bumi 5,1 M yang mengguncang wilayah selatan Jawa barat ternyata tidak berdampak terhadap masyarakat di Pangandaran, Jawa Barat.
Penulis: Padna | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Getaran gempa bumi 5,1 M yang mengguncang wilayah selatan Jawa barat ternyata tidak berdampak terhadap masyarakat di Pangandaran, Jawa Barat.
Malahan, mereka (masyarakat Pangandaran) tidak tahu dengan adanya gempa bumi yang sudah terjadi.
Wawan (42), warga Kalipucang, mengaku tidak tahu ada gempa.
Baca juga: Kondisi Terkini Air Laut di Palabuhanratu Sukabumi Seusai Diguncang Gempa 4,9 M Sore Tadi
Baca juga: Jelang Magrib Gempa Guncang Nias Barat, Magnitudo 5,6 Pusat di Laut, Ini Daerah yang Rasakan Lindu
"Habis mandi lohor sampai pukul 14.00 saya di ruangan rumah, tidak tahu ada gempa," ujar Wawan kepada Tribunjabar.id di rumahnya, Rabu (14/4/2021).
"Paling terasa mobil truk lewat aja dan itu sudah biasa karena rumah saya dekat jembatan jalan raya Pangandaran, jadi biasa ada getaran mobil lewat."
"Tapi apa itu gempa atau bukan, saya tak tahu."
Korpos Pangandaran, Edwin Purnama, mengaku tidak merasakan adanya gempa.
"Saya sedang masih pencarian korban di pantai Karapyak, Kang. Alhamdulillah adanya gempa tidak terasa, kalau masih sekian SR belum kerasa," tulisnya di aplikasi WhatsApp.

Sebelumnya, BMKG menyebut telah terjadi gempa bumi berkekuatan 5,1 M hari Rabu, (14/4/2021) pukul 13.28.40 WIB di wilayah selatan Jawa Barat, tapi tidak berpotensi tsunami.
Hasil analisis BMKG dalam informasi pendahuluan menunjukkan gempa bumi ini memiliki magnitudo M=5,1 kemudian di-update menjadi magnitudo Mw=4,9.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,4 LS dan 105,92 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 83 km arah barat daya Kota Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada kedalaman 21 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Dampak guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Kalapanunggal, Cisaat, Kab. Sukabumi III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), Jakarta, Bayah, Pelabuhan Ratu, Palangpang Ciemas, Sagaranten, Curug Kembar II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.