Ramadan 1442 H
LINK LIVE STREAMING Sidang Isbat Penentuan Awal Puasa Ramadhan 1442 H, Tayang Sekarang!
Sebentar lagi, sidang isbat untuk menentukan awal puasa Ramadhan 1442 H akan digelar oleh Kementerian Agama.
TRIBUNJABAR.ID - Sebentar lagi, sidang isbat untuk menentukan awal puasa Ramadhan 1442 H akan digelar oleh Kementerian Agama.
Bagi Anda yang ingin menyimaknya, bisa menontonnya link live streaming yang disematkan di tulisan ini.
Karena ini masih pandemi, sidang isbat ini tahun ini juga digelar secara daring (online).
Adapun sidang isbat ini digelar di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama RI, Jl. MH. Thamrin No. 6, Jakarta.
Dalam sidang isbat penentuan awal puasa Ramadan ini digelar secara bertahap.
Baca juga: Daftar Kata-kata Penuh Makna Ucapan Menyambut Ramadhan 1442 H, Pasang Jadi Status WA dan Story IG
Pertama, sidang isbat diawali dengan seminar posisi hilal awal Ramadan dan pelaksanaan rukyatul hilal.
Secara hisab, posisi hilal awal Ramadan 1442 H sudah di atas ufuk berkisar antara 2 derajat 37 menit sampai 3 derajat 36 menit.
Hasil hisab tersebut akan dikonfirmasi melalui Rukyatul Hilal yang akan digelar di 86 titik di seluruh Indonesia.
Demikian, sidang isbat penentuan 1 Ramadan 1442 H tahun ini juga akan melibatkan Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag, Dubes negara sahabat, perwakilan ormas, LAPAN, BMKG, dan undangan lainnya.
Dikutip dari Tribunnews, Direktur Urusan Agama Islam Agus Salim idang isbat akan dibagi menjadi tiga tahap.
Pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1442 H oleh anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag, dimulai pukul 16.45 WIB dan disiarkan langsung atau Live Streaming.
Kemudian pada tahap kedua, sidang isbat awal Ramadan yang akan digelar setelah Salat Magrib. Tahap ini digelar secara tertutup.
Terakhir pada tahap ketiga, konferensi pers hasil sidang isbat oleh Menteri Agama yang akan disiarkan TVRI dan Medsos Kemenag.
"Tahap ketiga, konferensi pers hasil sidang isbat oleh Menteri Agama yang akan disiarkan TVRI, RRI, dan Medsos Kemenag," kata Agus seperti dilansir situs Kemenag.
Demikian, berikut ini link live streaming sidang isbat penentuan awal puasa Ramadan 2021.
Link Live Streaming Sidang Isbat
Sidang isbat bisa disaksikan melalui Live Streaming dengan mengakses link live streaming Kompas TV.
Link.
Baca juga: Deretan Kata-kata Ucapan Selamat Puasa Ramadan 1442 H, Bagikan Permohonan Maaf ke Orang Terdekat
Bacaan Doa Ketika Melihat Hilal
Saat penentuan 1 Ramadan 1442 H tersebut, muslim dapat memanjatkan doa.
Satu di antaranya doa ketika melihat hilal dan beberapa doa menyambut bulan Ramadan lainnya
Berikut bacaan doa ketika melihat hilal
اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ
Allahumma ahillahu ‘alaynaa bilyumni wal iimaani wassalaamati wal islaami robbii wa robbukallahu
Artinya:
"Ya Allah, perjalankanlah bulan ini kepada kami dengan penuh kebajikan dan iman, serta keselamatan dan Islam. Rabb-ku dan Rabb-mu (bulan) adalah Allah."
Bacaan doa ketika melihat hilal ini diambil dari hadis riwayat Imam Tirmidzi, Thalhah bin Ubaidillah.
Rasulullah ketika telah melihat hilal Ramadan beliau berdoa sebagaimana doa diatas.
Dikutip TribunJabar.id dari Hidayatullah.com, doa tersebut dicontohkan Rasulullah SAW.
Disebutkan bahwa Rasulullah SAW, apabila melihat hilal pada Ramadan dan pada bulan selainnya, beliau membaca doa:
اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ
"Ya Allah, perjalankanlah bulan ini kepada kami dengan penuh kebajikan dan iman, serta keselamatan dan Islam.
Baca juga: Kata-kata Ucapan Minta Maaf dan Ucapan Menyambut Ramadhan 1442 H, Cocok Dikirim ke Orangtua Anda
Rabb-ku dan Rabb-mu (bulan) adalah Allah." (HR. Tirmidzi).
Selain doa tersebut, ada pula doa lainnya diriwayatkan Ibnu Rajab dari Yahya bin Abi Katsir dalam kitab Lathaif al-Ma'arif, Hal: 158).
اللّهُمَّ سَلِّمْنِي إِلىَ رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُقَبَّلاً
“Ya Allah, sampaikanlah kami kepada bulan Ramadan, sampaikanlah bulan Ramadan kepada kami, dan terimalah amalan-amalan kami.”
Sebagian besar ulama, di antaranya Imam Nawawi menilai hadits tersebut dhaif (lemah).
Diriwayatkan Imam Ahmad, di dalam jalur perawinya Zaidah bin Abi Raqod.
Meski demikian, para ulama seperti Syekh Muhammad Shalih Al Munajjid dalam kitabnya Dzadus Shaim berpendapat.
Ia menilai meski hadits tersebut dhaif, namun tidak mengapa bagi mukmin untuk senatiasa berdoa.
Seorang mukmin memohon agar Allah SWT mempertemukannya dengan bulan Ramadan.