Munggahan Jelang Ramadan, Jauh-jauh Dari Jawa Tengah, Bocah Hilang Terseret Ombak di Pantai Karapyak
Bocah terseret ombak saat sedang berlibur bersama kedua oerangtuanya saat munggahan jelang Ramadan di Pantai Karapyak Kabupaten Pangandaran
Penulis: Padna | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Korban bocah yang terseret ombak di pantai Karapyak, Desa Bagolo, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat belum juga bisa ditemukan.
Dari pantaun Tribunjabar.id, selain lokasi kejadian merupakan pusaran air laut, gelombang laut yang sangat tinggi mempersulit personel saat pencarian korban.
Diketahui seorang bocah tersebut bernama Noval (6) anak dari Yulia dan andre (Nurishan) warga Sidareja, Jawa tengah.
Saat itu, korban bersama keluarganya berkunjung ke pantai Karapyak di akhir pekan dan munggahan menjelang bulan suci ramadan.
Namun, sekitar pukul 11:30 WIB korban bocah (6) tenggelam terseret arus ombak saat bermain dan mencari kerang laut bersama kedua saudaranya di pantai Karapyak.
Korpos Pangandaran, Edwin Purnama mengatakan, mulai awal pelaporan sampai sore ini pihaknya sudah melakukan upaya pencarian korban.
"Sekarang sampai pukul 17:00, upaya pencarian korban kita lakukan dengan penyisiran di darat maupun di perairan pantai Karapyak dengan menggunakan perahu Nelayan."
"Tapi, untuk korban masih belum juga ditemukan," ujar Edwin kepada Tribunjabar.id sesuai penyisiran, Minggu (11/4/2021).
Edwin mengungkapkan, penyisiran sulit dilakukan karena faktor kondisi dilaut yang tidak memungkinkan.
"Ya, pencarian korban cukup susah sebab arus dan gelombang laut sangat tinggi. Besok pagi (12/4), kita mulai lagi penyisiran," kata Ia.
Sementara, tim SAR gabungan yang diturunkan semuanya 30 personel yang terdiri dari unsur Basarnas, SAR Barakuda, Tagana, Balawista, SatPol PP, Kepolisian (Pol Air dan Polsek Kalipucang), TNI (TNI AL dan Koramil Kalipucang) serta relawan warga setempat.