Ramadan 1442 H

Mana yang Lebih Baik, Salat Tarawih 11 Rakaat atau 23 Rakaat? Simak Penjelasannya

Ibadah sunnah yang dilakukan selama bulan Ramadan adalah salat Tarawih. Salat Tarawih dapat dikerjakan berjamaah dan sendiri.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Hilda Rubiah
ISTIMEWA
PELAKSANAAN salat Tarawih di Pondok Pesantren Al-Quraniyah di Desa Dukuhjati, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Kamis (23/4/2020). 

TRIBUNJABAR.ID - Ibadah sunnah yang dilakukan selama bulan Ramadan adalah salat Tarawih.

Salat Tarawih dapat dikerjakan berjamaah atau sendiri.

Jumlah rakaat salat Tarawih adalah 11 rakaat dan 23 rakaat.

Salat Tarawih 11 rakaat terdiri dari 8 rakaat salat Tarawih dan 3 rakaat salat Witir.

Begitu juga dengan 23 rakaat, yakni terdiri dari 20 salat Tarawih dan 3 rakaat salat Witir.

Apakah ada perbedaan bila mengerjakan 11 rakaat dibandingkan 23 rakaat?

Baca juga: Tata Cara salat Tarawih 11 Rakaat dan 21 Rakaat di Rumah, Lengkap dengan Niat salat Witir

Mengutip dari Kompas.com, Dosen Aqidah dan Filsafat Islam IAIN Surakarta, Dr Syamsul Bakri, mengatakan tidak ada masalah mau memilih 11 rakaat atau 23 rakaat.

Sebab keduanya sama-sama baik. "Semuanya tidak masalah, sama-sama baiknya," ujar Syamsul, dikutip dari Komapas.com, Kamis (23/4/2020).

Adapun dalam pelaksanaan salat Tawarih 11 rakaat didasarkan pada beberapa hadis.

Pertama, hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas:

"Aku berdiri di samping Rasulullah; kemudian Rasulullah meletakkan tangan kanannya di kepalaku dan dipegangnya telinga kananku dan ditelitinya, lalu Rasulullah salat dua rekaat kemudian dua rekaat lagi, lalu dua rakaat lagi, dan kemudian dua rekaat, selanjutnya Rasulullah salat witir, kemudian Rasulullah tiduran menyamping sampai bilal menyerukan adzan. Maka bangunlah Rasulullah dan salat dua rekaat singkat-singkat, kemudian pergi melaksanakan salat subuh," (HR. Muslim)

Kedua, hadis yang diriwayatkan dari Abu Salamah:

"Diriwayatkan dari Abu Salamah Ibn ‘Abdul Rahman bahwa Abu Salamah bertanya kepada Aisyah r.a bagaimana cara salat Rasulullah SAW di bulan Ramadan. Aisyah menjawab "Baik di bulan Ramadan ataupun di luar bulan Ramadan, Rasulullah saw selalu melakukan salat (malam) tidak lebih dari sebelas rakaat. Rasulullah melaksanakan salat empat rakaat; dan jangan ditanyakan tentang baik dan panjangnya salat yang beliau lakukan. Kemudian salat lagi empat rekaat, dan jangan ditanyakan tentang baik dan panjangnya salat yang beliau lakukan. Lalu beliau salat (witir) tiga rakaat," (HR Bukhari).

Baca juga: Tentukan Awal Ramadan 1442 H, Rukyatul Hilal di Sukabumi Akan Dilakukan 12 April, Siap-siap Tarawih

Pelaksanaan salat Tarawih 23 rakaat juga berdasarkan landasan yang jelas.

Menurut Syamsul ada beberapa hadis yang menerangkan hal itu.

Pertama, sebuah hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas.

Ia meriwayatkan bahwa Rasulullah salat tarawih di bulan Ramadan sendirian sebanyak 20 rakaat. (HR Baihaqi dan Thabrani).

Kedua, hadis yang diriwayat oleh Ibnu Hajar, "Rasulullah salat bersama kaum muslimin sebanyak 20 rakaat di suatu malam Ramadan."

Ketiga, dalam sejarah Islam, Khalifah Umar bin Khattab menyelenggarakan salat tarawih dan witir 23 rakaat.

Hal ini dapat dilihat di dalam kitab al-Muwaththa’ Yazid bin Huzaifah yang berkata:
"Kaum muslimin pada masa Umar bin Khattab melakukan salat tarawih (dan witir) di bulan Ramadan sebanyak 23 rakaat."

Hal ini dilanjutkan pada masa khalifah Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib dan menyebar ke berbagai penjuru dunia.

Tata Cara Salat Tarawih

Bagaimana tata cara salat Tarawih bulan suci Ramadan 1442 H berjamaah dan sendiri di rumah?

Alaman sunah salat Tarawih adalah salat malam yang dikerjakan di bulan Ramadan, setelah salat Isya, dengan jumlah rakaat 8 rakaat, 20 rakaat, maupun 36 rakaat.

Sebagai muslim atau umat Islam sudah selayaknya mengetahui tata cara salat Tarawih, terlebih di masa pandemi Covid-19, Anda bisa saja dianjurkan mengejakan di rumah, jika daerahmu masih zona merah.

Maka, di masa pandemi ini, salat Tarawih berjamaah bisa dikerjakan di masjid atau di rumah.

Bagimana tata cara salat tarawih di bulan suci Ramadan 1442 H berjamaah di masjid atau salat Tarawih sendiri di rumah?

Berikut tata cara salat Tarawih secara berurutan:

1. Pelafalan niat salat Tarawih

2. Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram

3. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram setelah melafalkan niat

4. Baca ta‘awudz dan Surat Al-Fatihah

Setelah itu, baca salah satu surat pendek Al-Quran

5. Rukuk

6. Itidal

7. Sujud pertama

8. Duduk di antara dua sujud

9. Sujud kedua

10. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.

11. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama.

12. Salam pada rakaat kedua/keempat.

Setelah selesai melakukan salat Tarawih, dapat ditutup dengan salat Witir, sekurang-kurangnya satu rakaat.

Baca juga: BAHAGIA Sambut Ramadan 1442 H Tanda Keimanan Seorang Muslim, Berlimpah Pahala, Diampuni Dosa Lampau

Baca juga: Anda Perlu Tahu, Niat Puasa Ramadan dan Sembilan Hal yang Membatalkan Puasa

Bacaan Niat Salat Tarawih

Niat adalah salah satu rukun yang wajib dipenuhi dalam salat Tarawih. Maka, Anda perlu membaca niat salat Tarawih saat mengerjakan amalan sunah di bulan Ramadan ini.

Bacaan niat salat Tarawih  sendiri di rumah (dua rakaat)

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Usholli sunnatattarowihi rok’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala

Artinya:

"Aku niat Salat tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala."

Namun bila Anda melaksanakan salat Tarawih berjemaah sebagai imam, berikut bacaan niatnya.

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

Ushollii sunnatat-taraawiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaa

Artinya:

"Saya niat sholat sunnah tarawih dua raka’at menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala."

Adapun bila berjemaah sebagai makmum maka baca niat berikut ini.

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi ta’aalaa

Artinya:

"Aku niat salat tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala."

Melaksanakan salat Tarawih dapat dikerjakan 2 rakaat salam atau 4 rakaat salam tanpa tasyahud awal.

Namun akan lebih baik dikerjakan dua rakaat salam.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, bahwa salat malam itu sebaiknya dikerjakan dua rakaat.

Baca juga: Kapan Penentuan 1 Ramadan 1442 H? Sidang Isbat akan Segera Dilaksanakan, Berikut ini Penjelasannya

Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Ikut Berpuasa Ramadan? Berikut Tips Berpuasa untuk Ibu Hamil

Bacaan niat salat Witir

Setelah melaksanakan salat Tarawih maka ditutup dengan melaksanakan salat Witir.

salat Witir bisa dikerjaan dalam hitungan ganjil.

Mulai dari satu rakaat, tiga rakaat dan seterusnya.

Namun biasanya muslim mengerjakan salat Witir yang tiga rakaat.

Niat salat Witir – 1 rakaat

اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman / imaman) lillaahi ta’alaa

Artinya:

"Saya niat salat witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta’alaa."

Niat salat Witir – 3 rakaat

اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa

Artinya:

"Saya berniat salat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa."

Gerakan tata cara salat Tarawih sama halnya dengan salat Witir.

Perbedaan ada pada niat, sebagaimana berikut ini bacaan niat salat Witir.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved