Fahril Kehilangan Penglihatan
Mata Fahril Tak Bisa Melihat karena Kanker, "Ingin Kembali Sekolah, Ngaji Lagi, Kumpul Sama Teman''
Seorang remaja berusia 14 tahun asal Kampung Cieurih RT 01 RW 06, Desa Caringin, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, harus kehilangan penglihatannya.
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Seorang remaja berusia 14 tahun asal Kampung Cieurih RT 01 RW 06, Desa Caringin, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, harus kehilangan penglihatannya.
Ia adalah Fahril, siswa kelas VIII di SMP PGRI 2 Caringin.
Kini Fahril tak bisa bersekolah karena kedua matanya tidak bisa melihat.
Baca juga: Menteri Kesehatan Minta Agar Tak Ada Libur Panjang Selama Pandemi Covid-19
Baca juga: Okupansi Hotel Tertinggi di Indramayu dan Cirebon pada Libur Panjang Lalu
Ibu Fahril, Nursiam (33), mengatakan, anaknya menderita penyakit kanker.
Namun, ia tidak menjelaskan kanker apa yang diderita anaknya.
"Sudah ada satu bulan tidak bisa melihat, paling dia suka muntah sebelumnya gak ada, paling sakit kepala, pernah dibawa ke rumah sakit dan dioperasi katanya kanker," ucapnya.
Dokter pun sempat menyarankan agar Fahril berobat jalan.
Namun, karena keterbatasan biaya, Fahril hanya menjalani pengobatan seadanya.
"Sekarang dia kelas dua (SMP), anak pertama dari tiga bersaudara. Semoga saja ada donatur yang mau membantu kesembuhan Fahril, agar bisa kembali seperti semula," ujarnya.
Awal Mula Fahril Tak Bisa Melihat
Saat ditemui di rumahnya, Fahril menceritakan, sebelum kedua matanya tidak bisa melihat, ia selalu merasa sakit kepala hingga muntah.
Lalu penglihatannya buram dan sampai akhirnya ia tidak bisa melihat.
"Sakitnya itu sudah lama ada lebih satu bulan," ujar Fahril.
Ingin Kembali Sekolah
Akibat kedua matanya tidak bisa melihat, Fahril terpaksa berdiam di rumah dan tidak bisa mengikuti pembelajaran di sekolah.
Saat ini belajarnya daring dan terkadang sesekali luring (guru mendatangi murid).
Ia pun ingin kembali sembuh agar bisa sekolah dan mengaji bersama teman-temannya.
"Pengen sembuh pengen kaya dulu lagi, pengen kembali ke sekolah, pengen ngaji lagi kumpul sama teman-teman. Kalau ada yang bantu sangat berayukur," kata Fahril.
Sosok Fahril Dimata Guru di Sekolahnya
Kepala Sekolah SMP PGRI 2 Caringin, Madin, memberikan pengakuan terkait sosok Fahril.
Ia mengatakan, Fahril adalah anak yang baik dan termasuk anak yang rajin ke sekolah.
"Disebut pendiam juga enggak, biasa anak yang normal seperti layaknya anak lain. Cuma setelah sakit kondisinya seperti itu, selama di sekolah tidak pernah mengeluh kalau di sekolah, tapi kayanya ke orang tua, dia pun normal-normal saja," jelasnya.
Ia sempat menerima laporan dari orang tua Fahril, bahwa Fahril tidak bisa masuk sekolah untuk beberapa hari.
Madin sempat mengira Fahril hanya mengalami sakit biasa.
Namun, ternyata Fahril mengidap penyakit berbahaya, yaitu kanker, yang menyebabkan matanya tidak bisa melihat.
"Pernah ada laporan dari orang tua ketika Fahril tidak masuk beberapa hari katanya lagi sakit, saya kira sakit biasa, pas ditanya katanya sakit kepala dan sering muntah-muntah. Beberapa bulan berikutnya baru ada kerasa di bagian mata katanya kaya pegel gitu di bagian pelipis. Kalau tidak melihatnya sekitar satu bulan. Kalau matanya mulai rabun ada dua bulan," katanya.
Madin berharap Fahril segera sembuh dan bisa kembali sekolah.
Melihat kondisi perekonomian keluarganya yang kurang mampu, Madin melakukan penggalangan dana untuk berobat Fahril.
"Harapannya kami ingin Fahril sehat kembali, untuk membantu itu dibutuhkan dana. Kami pun sudah menggalang dana untuk Fahril," ujarnya. (*)