Cuaca Ekstrem
Warga Diminta Waspada, Jabar akan Terdampak Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan
BMKG memprediksi dalam sepekan ke depan potensi hujan sedang-lebat juga terjadi di sejumlah wilayah.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan berdasarkan kajian Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada periode 3-9 April 2021.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan BMKG pun memprediksi dalam sepekan ke depan potensi hujan sedang-lebat juga terjadi di sejumlah wilayah.
Wilayah itu antara lain Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Lampung, Sumatra Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua.
Baca juga: BMKG: Ada Potensi Gelombang Sangat Tinggi di Perairan Selatan Jawa Barat
Baca juga: Tim SAR Gabungan Akan Perluas Area Pencarian Korban Tabrakan Kapal di Perairan Indramayu
"BNPB terus mengimbau warga untuk selalu siaga dan waspada terhadap potensi cuaca ekstrem tersebut," katanya melalui siaran tertulis, Senin (5/4/2021).
BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini cuaca periode 4 - 6 April 2021.
Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur berpotensi mengalami hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang.
Hujan lebat seperti ini telah menyebabkan banjir bandang di kawasan tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata pun melaporkan sebanyak 11 warganya meninggal dunia akibat banjir bandang pada Minggu (4/4/2021), pukul 19.00 Wita.
Hujan dengan intensitas tinggi memicu terjadinya banjir bandang tersebut.
BPBD Kabupaten Lembata mencatat wilayah yang terdampak banjir adalah Desa Waowala, Desa Tanjung Batu, dan Desa Amakaka yang berada di Kecamatan Ile Ape.
Selain itu banjir bandang juga berdampak pada Desa Jontona, Desa Lamawolo, dan Desa Waimatan yang berada di Kecamatan Ile Ape Timur.
Data terakhir yang berhasil dihimpun per pukul 19.00 WIB, korban meninggal dunia sebanyak 11 orang.
Selain itu, dilaporkan 16 orang warga masih dinyatakan hilang.
BPBD Kabupaten Lembata masih melakukan pendataan terkait kerugian materil yang disebabkan oleh banjir bandang tersebut.
Sementara itu, jalan akses menuju Kecamatan Ile Ape Timur masih terputus sehingga belum bisa dilakukan pendataan.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lembata terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan kegiatan penanganan pascabanjir bandang.
Tempat pengungsian sementara juga sudah disiapkan bagi warga terdampak. (*)