Banjir Bandang Flores Timur
Video Banjir Bandang Hebat di NTT, Detik-detik Jembatan Kambaniru Ambruk Terbawa Arus, Warga Teriak
Cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang terjadi di Nusa Tenggara Timur selama berhari-hari.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: taufik ismail
"Jembatan gantung di Bendung Kambaniru ambruk lada bangian kanan," katanya.
Dikatakan, akibat patahnya jembatan penyeberangan di bendungan itu, maka akses warga juga terputus.
— Andry Bria (@bria_andry) April 4, 2021
Akibat cuaca ekstrem ini, sejumlah wilayah di Sumba Timur mengalami bencana banjir dan longsor.
Sementara itu dengan adanya luapan Bendung Kambaniru, maka ada sejumlah warga yang terpaksa mengungsi. Ada warga yang mengungsi ke kantor lurah dan ada juga ke gereja yang aman.
Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Malaka, NTT dalam tiga hari terakhir ini juga menyebabkan Jembatan Benenai putus.
Dikutip dari Kompas.com, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu mengonfirmasi hal itu.
Jembatan sepanjang 300 meter lebih itu sempat bengkok pada Sabtu (3/4/2021) kemarin.
Namun, karena curah hujan yang tinggi di wilayah NTT dalam tiga hari terakhir ini, banjir menyebabkan jembatan itu pun putus, Minggu (4/4/2021).
"Akibat jembatan Benenai yang putus, akses warga yang menggunakan kendaraan dari Kupang menuju Malaka lumpuh total," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu kepada Kompas.com di Kupang, Minggu petang.
Jembatan terpanjang di Pulau Timor itu, kata Marius, menjadi satu-satunya akses warga dari Kota Kupang menuju Kota Betun, ibu Kota Kabupaten Malaka.
Selain jembatan yang putus, kata Marius, banjir juga merendam 22 desa di Kabupaten Malaka, akibat meluapnya sungai Benenai.
Sebanyak 22 desa itu, kata dia, tersebar di lima kecamatan, yakni Kecamatan Malaka Tengah (lima desa), Malaka Barat (11 desa), Weliman (empat desa), Wewiku (satu desa) dan Kecamatan Koba Lima (satu desa).

Jumlah Korban Jiwa Sementara
Banjir dan longsor melanda tiga dari delapan kecamatan yang terdapat di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur.