Pertamina Balongan Terbakar
Mensos Risma Sebut Tempat Pengungsian Nyaman, Tapi Panas, Akan Kirimkan Tim Trauma Healing
Mensos Tri Rismaharini menyebut lokasi pengungsian untuk pengungsi kebakaran Pertamina Balongan sudah nyaman, namun cukup panas
Penulis: Irvan Maulana | Editor: Adi Sasono
Kasi Kedaruratan BPBD Jabar, Hadi Rahmat, mengatakan kronologisnya berdasarkan informasi yang dihimpun, kebocoran gas dan bau menyengat sudah terjadi sekitar pukul 23.00 WIB, kemudian sekitar pukul 00.00 WIB ledakan terdengar.
Dampaknya 14 orang luka ringan, 5 orang luka berat, 785 orang mengungsi, dan 3 orang hilang.
"BPBD Provinsi Jawa Barat berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Indramayu, melakukan kaji cepat ke lokasi kejadian. Aparat TNI dan Polri yang berada di lapangan sudah mengimbau kepada masyarakat sekitar agar mengungsi ke tempat yang lebih aman," katanya melalui ponsel, Senin (29/3).
Hadi mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan pihak terkait dan mendirikan pengungsian di tiga titik, yaitu Islamic Center, GOR Bumi Patra, dan Pendopo Indramayu.
"Kebutuhan mendesak adalah makanan siap saji dan air minum untuk pengungsi. Cuaca cerah berawan dan api masih menyala dan warga sekitar kilang sudah diungsikan semua ke GOR
Komplek Perumahan Pertamina Bumi Patra, Islamic Center Indramayu, dan Pendopo Kabupaten Indramayu," katanya.
Penanganan Lansia
Berdasarkan data BPBD Jabar, tercatat 19 orang yang menjadi korban dalam bencana tersebut.
Hadi mengatakan pihaknya pun menangani sejumlah lansia menjadi korban. Tercatat di antaranya seorang nenek berusia 100 tahun yang bernama Tiah, mengalami luka ringan dalam insiden tersebut.
Selain Tiah, katanya, terdapat lansia lainnya, di antaranya Mulyana (82), Dawin (80), Sanusi (90), Warti (80), Raminah (60), Rokamah (80). Mereka mengalami luka ringan akibat ledakan dan kebakaran.
"Ya betul di antaranya ada lansia, sekarang posisi korban yang luka berada di RS Pertamina. Kita melakukan pendampingan dan penanganan kebakaran ini dilakukan langsung oleh Pertamina," katanya.