Bantuan untuk UMKM Terimbas Covid-19 Tahun Ini Dipangkas, Tidak Lagi Rp 2,4 Juta Seperti Tahun 2020
Tahun ini, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Bandung masih mendapat bantuan produktif usaha mikro (BPUM).
"Kan, pemerintah suka bilang, pelaku UMKM itu adalah salah satu sektor yang diandalkan untuk dapat membantu pemulihan ekonomi nasional, kalau sekarang justru sektor ini yang dipangkas, bagaimana bisa tetap produktif dan bisa bantu pemerintah," ucapnya.
Hal senada disampaikan oleh Asep Sumarna (54), perajin sampul buku Yasin di Kelurahan Derwati, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung.
Menurutnya, dengan dipangkasnya BPUM, justru akan menghambat produktivitas dari para pelaku UMKM.
Baca juga: Berapa Hari Jarak Penyuntikan Vaksin Covid-19 untuk Lansia? Ini Penjelasan Wiku Adisasmito
Baca juga: Bocoran Ikatan Cinta RCTI 26 Maret 2021: Elsa Kabur saat Dituduh Membunuh Roy, Andin Percaya?
Baca juga: KRONOLOGI Pemandu Karaoke Meninggal Ditabrak Truk Pacarnya Sendiri, Lalu Diperkosa Saat Tak Berdaya
Sebab, dengan hadirnya bantuan tersebut, menjadi tambahan modal bagi usaha yang telah digelutinya selama tiga tahun terakhir.
"Ya kalau ditanya kecewa apa enggak, jawabannya sudah jelas kecewa. Apalagi selama ini bantuan itu saya gunakan untuk tambahan modal usaha. Soalnya kalau usaha kerajinan kayak gini, biasanya pemesan seringnya cuma bayar DP di awal, nanti dilunasi kalau pesanan sudah selesai," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, kemarin.
Asep berharap, pemerintah membatalkan rencana pemangkasan BPUM ini.
"Mudah-mudahan, balik lagi lah ke angka sebelumnya, Rp 2,4 juta, nominal segitu dah pas lah buat para pelaku UMKM untuk menjalankan usahanya. Kalau Rp,1,2 mah, jangankan untuk usaha, untuk keperluan rumah sehari-hari saja enggak akan cukup, apalagi saya anak tiga, rumah juga ngontrak," katanya.
Tina Supriatin, pelaku UMKM lainnya, warga Jalan Mohammad Toha, Bandung, juga beerharap jumlah bantuan bisa tetap Rp 2,4 juta.
Namun, andaikan turun pun, ia mengaku tetap bersyukur.
"Bantuan tahun lalu saya gunakan untuk mengembangkan modal jual pulsa dan telur di rumah," ujar Tina, melalui telepon.
Jika tahun ini kembali mendapat bantuan, kata Tina, ia akan memanfaatkannya sebagai modal menjelang Idulfitri.
"Bisa buat modal jualan baju dan cokelat," ujarnya. (nazmi abdurahman/cipta permana/putri puspita)