Vaksin Covid-19 yang Ada Saat Ini Hanya Mempan Sampai 2 Tahun, Harus Ganti Lagi, Ini Alasannya

Vaksin Covid-19 yang ada saat ini hanya mempan untuk menangani Covid-19 selama satu sampai dua tahun.

ISTIMEWA
ilustrasi vaksin Covid-19 

Menjadi landasan penghitungan efikasi

Perbandingan jumlah relawan yang terkena Covid-19 tersebut, katanya, kemudian dihitung untuk mendapatkan persentase efikasi atau kemanjuran vaksin.

Baca juga: Butuh 18 CCTV Baru untuk Pantau Kondusivitas Warga Kota Cirebon

Adanya relawan yang positif Covid-19 ini, katanya, memang sudah diperkirakan. Inilah sebabnya uji klinis tahap 3 dilakukan di negara-negara yang masih terjadi wabah, bukan di China yang wabahnya sudah sangat terkendali. 

Dengan efikasi yang mencapai 65,3 persen di Indonesia ini, katanya, vaksin tersebut dinyatakan sudah dapat digunakan karena sudah melampaui syarat dari WHO, yakni harus di atas 50 persen.

Jika sudah memenuhi syarat itu, barulah bisa menerbitkan Emergency Use Authorization atau izin untuk otorisasi penggunaan darurat, sebelum uji klinis selesai.

"Kan kita akan meneliti itu supaya tahu, manjur nggak sih vaksin ini. Jadi memang orang yang sudah divaksin sama yang diberi plasebo itu bisa ke mana-mana, supaya dia ada kesempatan untuk ketemu sama orang-orang yang tertular penyakit Covid-19. Badannya kebal atau tidak. Nanti dibandingkan antara yang dapat vaksin berapa yang sakit, yang dapat plasebo berapa yang sakit, kemudian dihitung, ketemulah efikasi yang di sini 65,3 persen," katanya.

Di Turki sendiri, katanya, efikasi vaksin buatan Sinovac ini mencapai 91,2 persen.

Sedangkan di Brasil, efikasinya mencapai 78 persen, kemudian diturunkan sampai 50,4 persen.

Perbedaan tingkat efikasi ini, katanya, disebabkan perbedaan kriteria yang digunakan pada setiap penelitian. 

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved