Gempa Bumi

Konstruksi Sarang Laba-laba, Bangunan Tahan Gempa Bumi Karya Anak Bangsa, Perlu Terus Dikembangkan

Aplikasi konstruksi bangunan tahan gempa bumi telah diimplementasikan di Kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) di Kabupaten Serang.

Editor: Hermawan Aksan
Kompas.com
Konstruksi sarang laba-laba 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Inovasi karya anak bangsa yang dicetuskan oleh PT Katama berikut ini patut diapresiasi.

Pasalnya, PT Katama membuat konstruksi bangunan tahan gempa bumi.

Aplikasi konstruksi bangunan tahan gempa bumi telah diimplementasikan di Kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) di Kabupaten Serang, Banten.

Baca juga: Gempa Bumi Terjadi Saat Anda di Dalam Bangunan? Jangan Gunakan Lift, Lakukan Ini agar Selamat

Baca juga: Tsunami Dapat Diprediksi, Tapi Gempa Bumi tidak, Apa Sebabnya? Begini Penjelasan Ahlinya

Konstruksi kampus yang diresmikan Presiden Joko Widodo itu memanfaatkan penggunaan konstruksi sarang laba-laba.

Inovasi ini pun mendapat perhatian Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti. Sebab, konstruksi sarang laba-laba merupakan karya anak bangsa

Mantan ketua umum PSSI itu menilai inovasi ini patut dikembangkan lebih dalam lagi agar karya tersebut semakin sempurna.

"Pasalnya, bangunan antigempa merupakan kebutuhan mendesak agar kerugian yang disebabkan gempa dapat diminimalisasi, baik material maupun korban jiwa," kata LaNyalla dalam keterangan resminya, Kamis (18/3/2021).

Ke depan, mantan ketua umum Kadin Jawa Timur ini berharap agar bangunan ini dapat dikembangkan menjadi bangunan bertingkat yang tinggi.

Kondisi pasca gempa bumi berkekuatan 7,2 magnitudo di wilayah Jepang timur laut, Sabtu (20/3/2021).
Kondisi pasca gempa bumi berkekuatan 7,2 magnitudo di wilayah Jepang timur laut, Sabtu (20/3/2021). (The New York Times)

Sebab, bangunan-bangunan tahan gempa saat ini amat diperlukan karena banyak daerah di Indonesia yang rawan gempa seperti Aceh, Sumatra Barat, Bengkulu, Sulawesi, dan Lampung.

"Konstruksi ini menjadi laboratorium nyata untuk para mahasiswa dan dosen. Saya berharap hal ini menjadi motivasi untuk menciptakan inovasi-inovasi di bidang konstruksi," harap alumnus Universitas Brawijaya Malang tersebut. 

Kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) di Sindangsari, Kabupaten Serang, Banten, yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo awal Maret lalu memanfaatkan penggunaan konstruksi sarang laba-laba (KSLL).

Dari 12 gedung di kampus baru itu, sebanyak 8 gedung menggunakan konstruksi tersebut.

Pembangunan kampus itu dibiayai dari pinjaman Bank Pembangunan Islam (Islamic Development Bank atau IDB) senilai 56,9 juta dolar AS (setara Rp 820,5 miliar). 

Konstruksi sarang laba-laba merupakan inovasi yang patennya dipegang PT Katama.

Sesuai dengan namanya, konstruksi ini merupakan fondasi yang dibentuk dari rangkaian sirip berbentuk segitiga terbuat dari kombinasi besi dan beton.

Apabila dilihat dari atas, menyerupai jaring laba-laba. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved