VIDEO-Buntut Kasus Diksi Limbah Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy Rilis Buku Tetirah Sang Pencerah

Masih ingat dengan kasus diksi limbah yang melibatkan Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy? Hal itu ternyata menjadi motivasi pribadi Nuzul Rachdy

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Teguh Kurnia

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN - Masih ingat dengan kasus diksi limbah yang melibatkan Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy?

Hal itu ternyata menjadi motivasi pribadi Nuzul Rachdy untuk mengeluarkan buku dengan judul Tetirah Sang Pencerah yang di bantu editor ahli bahasa, yakni Niknik M Kunatarto bareng dengan Randi Ramliyana.

Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy yang akrab disapa Zul, saat jumpa pers menyebut bahwa pembuatan buku ini memakan waktu cukup lama. Disamping itu dalam proses pembuatanya juga jelas, saat berlangsungnya perang batin yang dirasakan politisi PDIP Kuningan ini.

"Mengenai waktu pembuatan buku ini berlangsung selama 5 bulan. Diantaranya tiga bulan sebagai penyusunan, satu bulan editing dan satu bulannya masuk dalam pencetakan alias produksi," ungkap Zul yang juga Sekretaris DPC PDIP Kuningan, Jum'at (12/3/2021) di RM Cibentang - Kuningan.

Mengenai perang batin, kata Zul, ini yang dirasakan pada waktu itu menghadapi sejumlah permasalahan. Baik menghadapi prosesi persidangan BK di DPRD Kuningan, juga harus memberikan ketenangan kepada keluarga dan harus tetap mengikuti kegiatan sebagai peserta Diklat Lemhanas.

"Iya, masalah pada waktu itu teman-teman wartawan juga mengetahui bagaimana tindakan BK dalam melakukan proses persidangan secara terus menerus dan maraton serta saat itu juga, kemudian juga saya sedang mengikuti pendidikan  Lemhanas.

Namun, melihat dari pengalaman tersebut bisa kami lalui dan mendapat dukungan, ketenangan dari keluarga dan saudara serta tim kami," ungkapnya.

Peluncuran buku Tetirah Sang Pencerah, kata Zul, ini berbarengan dengan peringatan ulang tahun ke 60 tahun, selama menjadi politisi murni di daerah Kuningan. Selain itu juga, saat launching buku ini digelar terbuka dengan kegiatan undangan terbatas.

"Iya, buku ini kita lauching pada tanggal 5 Maret kemarin. Sewaktu launching juga di hadiri kepala daerah, ahli hukum tata negara, prof I Gede Panca dan Ibu Niknik M Kunatarto serta Pak Randi Ramliyana," ungkapnya.

Menyinggung soal buku Tetirah Sang Pencerah, kata Zul, ini melibatkan komentar dari Ketua MUI KH Dodo Syarif Hidayatullah dan sejumlah pejabat publik lainnya. "Beliau - beliau berkomentar itu dalam bab sekapur sirih dan untuk buku ini memiliki kurang lebih 150 halaman dengan bobot cukup ringan," katanya.

Selain itu, dalam buku Tetirah Sang Pencerah  juga menceritakan bagaimana kehidupan Nuzul Rachdy sejak kecil hingga sekarang menjabat Ketua DPRD Kuningan. Sekelumit dalam kisah buku, Nuzul Rachdy dilahirkan di daerah Kota Bandung dan dibesarkan hingga sekarang di Kabupaten Kuningan.

"Betul, lingkungan rumah di Bandung itu persis di daerah Dago dimana kondisi lingkungan kaya raya dan kami tidak senasib dengan mereka. Apalagi ayah saya kena PHK dan Mamah saya seorang PNS dengan penghasilan pas - pasan pada waktu itu," katanya.

Untuk mendapat buku tersebut, kata Zul, ini bisa untuk umum dan bukunya juga sudah mendapat ISBN (Internasional Standard Book Number) serta sudah terdaftar di perpustakaan nasional.

"Buku ini sudah ada label ISBN dan tercatat di perpustakaan nasional. Kemudian untuk masalah harga saya tidak tahu, sebab buku ini di produksi oleh percetakan di Yogyakarta," ujarnya. (*)

Penulis: Ahmad Ripai
Video Editor: Edwin Tk

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved