Aliran Hakekok
Aliran Hakekok Ajak Anak-anak Mandi Bersama Tanpa Busana di Sungai, MUI Pastikan Menyimpang
Aliran Hakekok Ajak Anak-anak Mandi Bersama di Sungai Tanpa Busana, MUI Pastikan Menyimpang di Pandeglang.
Pihaknya berkoordinasi dengan Bakorpakem yang diketuai oleh Kejari Pandeglang.
"Nantinya akan ketahuan, apakah masuk ajaran sesat atau bukan. Sudah ada 16 orang kita amankan. Nanti ada kajian dari MUI kegiatan tersebut masuk aliran sesat atau bukan," tegasnya.
Pihaknya sudah mengantisipasi agar masyarakat yang berada di bawah tidak melakukan gejolak yang tidak diharapkan.
Pihaknya juga telah mengamankan baju milik para warga, KTP, dompet, dan yang lainnya.
"Untuk masyarakat Cigeulis jangan resah, orangnya juga sudah kita amankan. Besok juga kita akan melaksanakan rapat untuk mengetahui lebih dalam," tambahnya.
Baca juga: Terbesar Magnitudo 6,5, 30 Gempa Magnitudo di Atas 5 Guncang Indonesia Sejak 5 Februari 2021
2. Diketuai pria paruh baya
Ajaran Hakekok ini diketuai oleh pria berinisial A yang berusia 52 tahun.
Menurut dia, A mengaku murid seorang pemimpin ajaran tersebut yang berasal dari Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Saat ini A juga sudah diamankan petugas Polres Pandeglang.
"Untuk ajarannya, menganut ajaran Akekoh (Hakekok), dibawa oleh saudara E, almarhum. Diteruskan saudara Aeng, dengan ajaran Balatasutak di Kecamatan Cibaliung, dan Kabupaten Bogor," kata Wakapolres Pandeglang Kompol Riky Crisma Wardana, saat ditemui di Mapolres Pandeglang, Kamis (11/3/2021).
3. MUI Pastikan menyimpang
Menurut Sekretaris MUI Pandeglang Ghaffar Al Hatiri, ritual mandi bersama tanpa pakaian alias telanjang itu menyimpang dari ajaran agama.
"Jelas itu menyimpang, sudah terlalu jauh. Ritual telanjang seperi itu oleh agama-agama lain pasti tidak dibenarkan," katanya saat dihubungi, Kamis (11/3/2021).
Dia mengecam warga yang melakukan perbuatan menyimpang itu.
Dia menilai, ajaran Hakekok itu sudah salah arah dan tidak dibenarkan agama.