Perbaiki Ekonomi Jabar, Ini Kesepakatan Pemprov dengan BPPT
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjalin kesepakatan dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjalin kesepakatan dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tentang sinergitas, pengkajian, penerapan, dan pemasyarakatan teknologi di Jabar.
Penandatanganan nota kesepakatan dilakukan oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil dengan Kepala BPPT Hammam Riza secara virtual dalam rangkaian Rakernas BPPT 2021.
Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, menyambut baik kerja sama tersebut karena dapat membantu pemulihan ekonomi usai terpuruk akibat pandemi COVID-19 dengan pemanfaatan teknologi dan inovasi.
Baca juga: Jabar Sasar Vaksinasi 18.353 Petugas Pariwisata, Tokoh Kebudayaan dan Pekerja Sektor Ekraf
Menurut Kang Emil, COVID-19 memaksa semua pihak untuk lebih adaptif sehingga diperlukan reorientasi pemikiran ke arah yang lebih baik.
"Kami oleh COVID-19 diminta untuk adaptif sehingga kami sudah melakukan re-orientasi mindset atau pemikiran ke arah yang lebih baik," kata Kang Emil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (9/3).
Kang Emil mengatakan, ada tujuh potensi ekonomi baru Jabar yang membutuhkan dukungan dari BPPT. Pertama, Jabar sedang menyiapkan diri menjadi provinsi terbesar investasi level ASEAN.
Baca juga: Viral Pengunjung Lempar Sampah, Ini Benda yang Dimuntahkan Kuda Nil, Nyaris Telan Plastik dan Tisu
Kedua, kata Kang Emil, Jabar tengah mengejar target menjadi provinsi swasembada pangan. "Karena itu, kalau ada teknologi food security dan agritech, kami sangat membutuhkan," ucapnya.
Selain itu, ekonomi 4.0, ekonomi digital, ekonomi hijau dan pariwisata regional, menjadi potensi ekonomi baru Jabar. Kang Emil berharap dari kerja sama tersebut, tujuh potensi ekonomi baru Jabar mendapat dukungan maksimal dari BPPT.
"Saya harapkan dari perjanjian ini dapat meningkatkan tujuh ekonomi tersebut. Mudah-mudahan didukung maksimal oleh BPPT kami harap temuannya bisa kami terapkan di daerah," katanya.
Baca juga: Jangan Dulu Panik, Ini yang Harus Dilakukan Bila Terjadi Gempa Bumi Saat Kita Sedang di Dalam Gedung
Saat ini, Jabar intens meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga indeks inovasi daerah bisa terus bersaing.
Kang Emil menuturkan, ada lebih dari 600 perguruan tinggi negeri dan swasta di Jabar.
Harapannya, di tahun 2045, mayoritas penduduk usia muda di Jabar bisa kompetitif, berdaya saing, dan inovatif.
"Kami terus kembangankan SDM agar indeks inovasi daerah bisa terus bersaing dan menyiapkan penduduk usia muda Jabar tahun 2045 agar betul-betul bisa kompetitif, tangguh, produktif, inovatif, dengan teknologi," tuturnya.