Gempa Bumi
Gempa Tektonik Berpengaruh terhadap Aktivitas Gunung Merapi?, Ini Kata BMKG
Aktivitas tektonik yang tinggi dapat menjadi trigger atau pematik terjadinya erupsi gunung Merapi.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pada Juli tahun 2020 tepatnya tanggal 13 Juli terjadi gempa bumi dengan magnitudo 5,2 SR di Barat Daya Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan kedalaman 10 kilometer.
Pada saat itu BMKG mencatat terjadi peningkatan aktivitas gempa di wilayah selatan Pulau Jawa selama 3 pekan terakhir.
Selain itu, tercatat juga tujuh kali gempa terjadi sejak 22 Juni hingga Senin dini hari, dengan rata-rata kekuatannya 5.0 hingga 5.2 magnitudo.
Baca juga: Gempa Bumi Besar Fukushima, Jepang Butuh 30 Tahun untuk Bersihkan Reaktor Nuklir yang Meledak
Ketujuh gempa tersebut terjadi di Pacitan dengan kekuatan 5.0 magnitudo (M), Blitar M 5.3, Lebak M 5.1, Selatan Garut M 5.0,
Selatan Selat Sunda M 5.2, Selatan Sukabumi M 4.8, serta Selatan Kulonprogo dengan kekuatan M 5.1.
Dilansir dari Kompas.Com, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) Stasiun Geofisika Kelas I Yogyakarta mencatat, wilayah DIY memiliki delapan lempeng tektonik lokal yang memicu terjadinya gempa.
Baca juga: Gempa Bumi Terkini, Dalam 12 Jam Terakhir Tak Ada Gempa Besar, Terkuat 5,4 di Laut Banda & Mariana
Selain itu, terdapat pula satu generator gempa yakni di bagian Selatan DIY, berupa pertemuan lempeng Austria dan Indo Australia.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas I BMKG Yogyakarta Agus Riyanto mengatakan, jika aktivitas tektonik yang tinggi dapat menjadi trigger atau pematik terjadinya erupsi gunung Merapi.
Dikatakannya, gempa tektonik yang sering terjadi berpotensi mengganggu mekanisme gunung Merapi.
Baca juga: Gempa Bumi Terkini, Maluku Tenggara Diguncang Gempa Magnitudo 5,8, Berpotensi Tsunami?
"Berpengaruh dengan proses runtuhnya bebatuan ke dapur magma, hingga terjadi erupsi. Jika mengutip dari keterangan ahli seperti itu, namun penelitian ulang perlu dilakukan," tuturnya.
Kendati demikian, untuk dampak gempa di Selatan Yogyakarta dengan gunung Merapi sejauh ini belum ada yang melakukan penelitian.
"Makanya perlu pembuktian untuk hal itu. Khususnya gempa Selatan Yogyakarta dengan gunung Merapi," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BMKG: Gempa Tektonik Berpotensi terhadap Aktivitas Gunung Merapi",