Ungkap Penyesalan Pernah Beri Kepercayaan, SBY Elus Dada saat Sebut Nama Moeldoko: Benar-benar Tega
Perbuatan Moeldoko bahkan disebut SBY telah mempermalukan TNI, SBY pun mengungkapkan penyesalannya pernah memberikan sejumlah jabatan kepada Moeldoko.
TRIBUNJABAR.ID - Momen saat Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyoni (SBY) menyampaikan respon terkait pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar Jhoni Allen Marbun Cs di Deli Serdang, Sumatera Utara.
SBY nampak beberapa kali mengelus dada saat menyebut nama Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.
Awalnya, SBY menyebut Moeldoko sangat tega dan berdarah dingin lantaran mengkudeta posisi Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang merupakan putranya.
Dilansir dari Tribunnews.com, hal tersebut disampaikan SBY saat konferensi pers di Perumahan Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/3/2021).
"Banyak yang tidak percaya bahwa KSP Moeldoko yang bersekongkol dengan orang dalam, benar-benar tega dan dengan darah dingin melakukan kudeta ini," ujarnya.
SBY juga menyebut Moeldoko tidak berjiwa kesatria lantaran berusaha merebut posisi Ketum Partai Demokrat dengan cara ilegal dan inkonstitusional.
"Sebuah perebutan kepemimpinan yang tidak teruji, jauh dari sikap kesatria dan nilai-nilai moral," kata Presiden ke-6 RI tersebut.
Baca juga: Tercium Bau Busuk dari Ruko di Cianjur, Warga Kaget Temukan Dua Mayat Kakak Beradik
Perbuatan Moeldoko bahkan disebut SBY telah mempermalukan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Dan hanya mendatangkan rasa malu bagi perwira dan prajurit yang pernah bertugas di jajaran Tentara Nasional Indonesia," kata SBY.
Lebih lanjut, SBY pun mengungkapkan penyesalannya pernah memberikan sejumlah jabatan kepada Moeldoko.
Diketahui, Moeldoko pernah menjabat Kepala Staf TNI AD (KSAD) sejak 20 Mei 2013.
Saat itu SBY menunjuk Moeldoko sebagai KSAD menggantikan adik iparnya, Pramono Edhie Wibowo yang memasuki masa pensiun.
Baca juga: Ketahui Fakta-fakta Tersembunyi Gelombang Tsunami, Bisa Disebabkan Gempa hingga Ledakan Bawah Air
Moeldoko juga diangkat menjadi Panglima TNI periode 2013-2015.
Saat itu Moeldoko diusulkan SBY untuk jadi Panglima TNI menggantikan Agus Suhartono yang segera pensiun.
Presiden ke-6 RI itu kini mengungkapkan penyesalan dan rasa bersalahnya sembari mengelus dada.