Selain Megathrust, Total Indonesia Punya 295 Sesar Aktif yang Perlu Diwaspadai, Ada 16 Segmen
Selain ancaman gempa besar yang diakibatkan oleh lempeng megathrust, masyarakat juga perlu mewaspadai sumber gempa sesar aktif.
TRIBUNJABAR.ID - Peristiwa gempa bumi merupakan bencana yang lazim terjadi khususnya di wilayah Indonesia karena berada di antara jalur Ring of Fire.
Selain ancaman gempa besar yang diakibatkan oleh lempeng megathrust, masyarakat juga perlu mewaspadai sumber gempa sesar aktif.
Pasalnya sesar aktif bersumber di daratan dan berdekatan dengan kawasan tempat tinggal masyarakat.
Tak hanya di Jawa Barat, sumber gempa sesar aktif tersebar di wilayah Indonesia.
Baca juga: Tsunami Setelah Gempa Bermagnitudo 8,8, 76 Gempa Susulan, Inilah yang Terjadi di Cile pada 2010
Baca juga: Selain Banjir, Jakarta Simpan Ancaman Dahsyatnya Gempa 9 SR yang Bisa Diakibatkan Sunda megathrust
Tercatat wilayah Indonesia memiliki total jumlah 295 sesar aktif.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam buku Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) 2017.
"Ditinjau dari frekuensi kejadian gempa merusak, maka sesar aktif lebih sering terjadi dan menimbulkan kerusakan serta korban jiwa dibandingkan megathrust yang sebenarnya lebih jarang terjadi," ucap Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono kepada Kompas.com, Jumat (16/8/2019).
Menurut Daryono, dalam buku Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) 2017, disebutkan bahwa sumber gempa dari segmen megathrust hanya berjumlah 16 segmen.
Sementara jumlah segmen sesar aktif yang dimiliki Indonesia lebih dari 295 sesar aktif.
Gempa Besar
Sebagai contoh, gempa dahsyat yang berpusat di darat seperti gempa Yogyakarta 2006, gempa Pidie Jaya 2016, gempa Lombok dan Palu 2018 terbukti telah menimbulkan kerusakan yang hebat.
"Gempa tersebut menelan banyak korban jiwa dan menimbulkan kerugian sangat besar. Karena pusatnya berada di daratan dekat pemukiman masyarakat," kata dia.
"Gempa tersebut dipicu oleh sumber gempa sesar aktif, dan bukan dari sumber gempa megathrust," imbuhnya.
Oleh karena itu, Daryono mengimbau kepada masyarakat agar lebih aware terhadap lingkungan sekitar, dan jangan menjadikan sesar aktif sebagai sumber gempa yang terlupakan dan terabaikan.