Perbaikan Tanggul Sungai Cipanas yang Jebol Dipercepat, Target Hari Ini Beres

Ada tiga unit alat berat atau ekskavator yang diterjunkan untuk memperbaiki tanggul Sungai Cipanas yang jebol itu.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Ravianto
handhika rahman/tribun jabar
Ekskavator menambal tanggul yang jebol di Sungai Cipanas, Indramayu, Minggu (28/2/2021). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Perbaikan Tanggul Sungai Cipanas yang jebol ditargetkan selesai hari ini.

Pantauan Tribun Jabar, tanggul jebol itu ada di Desa Puntang, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu.

"Target selesai sekarang karena takut-takut besok hujan, tanah sudah ada, tinggal masuk-masukin doang" ujar Plt Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Caya kepada TribunJabar.id, Minggu (28/2/2021).

Pantauan Tribuncirebon.com, pengerjaan tersebut dikebut sejak hari kemarin pasca-jebol.

Ada tiga unit alat berat atau ekskavator yang diterjunkan untuk memperbaiki tanggul.

Caya menyampaikan, pada hari kemarin pengerjaan tanggul sudah rampung sekitar 50 persen, hari ini hanya tinggal sisanya.

"Alhmdulillah gak ada kendala juga saat pengerjaan," ujar dia.

Seperti diketahui, pemukiman warga di sejumlah desa di Kecamatan Losarang kembali terendam banjir untuk kali ketiga.

Baca juga: Daftar Mobil yang Dapat Insentif PPnBM 0 Persen, Ada 21 Jenis dari Toyota Yaris sampai Suzuki XL-7

Baca juga: Kisah Lucu Pria Kembar Nikahi Gadis Kembar di Sumedang, Ternyata Pernah Tertukar Pasangannya

Banjir tersebut dipicu oleh jebolnya tanggul Sungai Cipanas sepanjang 30 meter pada Sabtu (27/2/2021) sekitar pukul 02.00 WIB.

Saat itu warga harus kembali mengungsi karena ketinggian banjir mencapai sekitar 1 meter.

"Pengungsi sekarang sudah pada pulang ke kediamannya masing-masing pagi tadi," ujarnya.

Sosok Mistis Penyebab Tanggul Jebol

Warga percaya, jebolnya tanggul Sungai Cipanas ada kaitannya dengan hal mistis.

Selain karena tidak kuat menahan derasnya aliran sungai, Tanggul Sungai Cipanas tersebut diyakini warga jebol karena marahnya sosok yang menjadi penunggu di Sungai Cipanas.

Lokasi jebolnya tanggal tersebut diketahui berada di Desa Puntang, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu.

Salah seorang warga, Edi Wartono (40) mengatakan, sosok penunggu sungai tersebut diketahui berwujud seperti manusia.

"Pakaiannya serba hitam-hitam kaya pakaian orang dahulu saja bagaimana," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di lokasi jebolnya tanggul, Minggu (28/2/2021).

Edi Wartono mengatakan, sosok tersebut diyakini sebagai nenek moyang warga setempat.

Warga Simpan Sesajen, Minta Agar Tanggul Sungai Cipanas di Losarang Indramayu Gak Jebol Lagi
Warga Simpan Sesajen, Minta Agar Tanggul Sungai Cipanas di Losarang Indramayu Gak Jebol Lagi (tribunjabar/handika rahman)

Namun, belakangan ini, sosok tersebut marah karena tidak adanya kegiatan ada istiadat yang biasa rutin digelar.

Seperti tanggapan wayang, tanggapan sandiwara, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, warga pun menyimpan sesajen itu dengan upaya agar perbaikan tanggul bisa berjalan lancar dan tidak lagi jebol.

"Kata orang pintar katanya penunggu di sini marah," ujar dia.

Marah Karena Adat Istiadat Dilupakan

Bulan ini sudah tiga kali Tanggul Sungai Cipanas di Indramayu jebol.

Warga setempat mengatakan jebolnya Tanggul Sungai Cipanas berhubungan dengan hal mistis, marahnya penunggu Sungai Cipanas..

Berulang kali tanggul Sungai Cipanas di Desa Puntang, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu jebol.

Dalam bulan Februari 2021 saja, pemukiman warga di sejumlah desa di Kecamatan Losarang terendam banjir sebanyak 3 kali.

Sebanyak dua kali karena jebolnya tanggul dan sekali karena tanggul yang jebol belum ditutup.

Tanggul tersebut diketahui jebol karena tidak kuat menahan derasnya aliran sungai.

Di sisi lain, warga percaya, jebolnya tanggul juga disebabkan oleh marahnya penunggu Sungai Cipanas.

Upaya perbaikan tanggul Sungai Cipanas yang jebol di Desa Puntang, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Sabtu (27/2/2021).
Upaya perbaikan tanggul Sungai Cipanas yang jebol di Desa Puntang, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Sabtu (27/2/2021). (Istimewa)

"Kata orang pintar katanya penunggu di sini marah," ujar salah seorang warga, Edi Wartono (40) kepada Tribuncirebon.com di lokasi jebolnya tanggul, Minggu (28/2/2021).

Edi Wartono mengatakan, kemarahan dari penunggu itu dipicu oleh ditiadakannya berbagai kegiatan adat dan budaya di desa setempat.

Seperti tanggap wayang, tanggap sandiwara, dan lain sebagainya.

Sudah Bikin Sesajen

Masih dijelaskan Edi Wartono, orang pintar itu pun lalu memerintahkan warga menyuguhkan sesajen di lokasi titik tanggul yang jebol.

Terhitung sudah dua kali sesajen itu disimpan warga sesaat setelah tanggul jebol, yakni pada tanggal 8 Februari dan 27 Februari 2021.

"Walaupun begitu tetap kita meminta perlindungannya ke gusti Allah, cuma kan kita perantaraannya dari situ, ini kan adat budaya sejak nenek moyang dahulu," ujar dia.

Warga menaruh sesajen dan dupa di lokasi jebolnya tanggul Sungai Cipanas di Desa Puntang, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu.

Sesajen itu diakui warga sebagai upaya agar tanggul Sungai Cipanas tidak jebol lagi untuk ke sekian kalinya.

Warga trauma, pasalnya sudah tiga kali banjir besar melanda pemukiman setempat dalam bulan ini.

"Jebolnya sih dua kali, tapi banjirnya sudah tiga kali, pertama waktu tanggal 8 dan kemarin tanggal 27 itu jebol, kalau banjir yang kedua memang karena titik yang jebolnya belum ditutup," ujar salah seorang warga Edi Wartono (40) kepada Tribuncirebon.com di lokasi jebolnya tanggul, Minggu (28/2/2021).

Baca juga: Ratusan Monyet Teror Warga di Cigugur Kuningan, Akibat Petugas Lupa Kunci Kandang Primata Itu

Edi Wartono menyampaikan, penyimpanan sesajen ini sudah dilakukan warga sebanyak dua kali.

Masing-masing saat tanggul tersebut jebol dan disimpan persis di dekat titik tanggul yang jebol.

Sesajen itu terdiri dari bunga 7 rupa, nasi tumpeng, telur, wedang kopi, wedang pait, air kelapa, rokok serutu, dan lain sebagainya.

Sebelum disimpan, warga dipimpin oleh orang pintar membacakan doa meminta perlindungan. 

Pantauan Tribuncirebon.com, sesajen itu kini sudah hilang entah kemana dan tidak ada yang tersisa.

"Kalau sesajennya sudah hilang, kemungkinan pada diambilin warga," ujar dia.

Dalam hal ini, warga berharap, bencana banjir tidak lagi menerjang pemukiman setempat.

Baca juga: Ban Truk Meletus, Tukang Tambal Ban Tewas Terlempar ke Aspal

Adapun banjir terakhir pada hari kemarin, diketahui menerjang pemukiman warga di sebanyak 5 desa sekaligus di Kecamatan Losarang.

Meliputi Desa Krimun, Desa Puntang, Desa Muntur, Desa Jangga, dan Desa Losarang.

Pemukiman warga di sana saat itu terendam banjir rata-rata setinggi 1 meter akibat jebolnya tanggul Sungai Cipanas sepanjang 30 meter.

Sekarang ini banjir sudah surut dan warga sudah mulai beraktivitas seperti biasa.

Selain itu, upaya perbaikan tanggul pun kini tengah dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung dengan menggunakan tiga unit alat berat.

Baca juga: Foto-foto Anniversary Syahrini-Reino Barack yang Viral, Incess Trending Dandan Ala Wanita Jepang

"Kami bersama tim dari PT Brantas Abipraya (Persero) sedang melakukan pekerjaan menutup jebolnya tanggul Sungai Cipanas dan didukung oleh tim teknis dari BBWS dan Dinas PUPR Indramayu," ujar Plt Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Caya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved