Ramadhan 1442 H

Jangan Sampai Keliru, Benarkah Tidurnya Orang yang Berpuasa itu Berpahala? Begini Penjelasannya

Seringkali kita mendengar pernyataan tidurnya orang yang berpuasa itu berpahala. Lantas, apakah benar tidurorang yang berpuasa itu berpahala? Berikut

Editor: Hilda Rubiah
Chad Baker/Jason Reed/Ryan McVay
Ilustrasi Tidur 

Hal itu seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah bahwa saat berpuasa, terutama pada bulan Ramadhan, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan-amalan yang baik, sehingga istirahat yang secukupnya saja.

Baca juga: Definisi Puasa Ramadan Dijelaskan dalam Al Quran, Ini Ayat Dasar Puasa Ramadan, Jaminannya Surga

Baca juga: Apa itu Bulan Ramadan? Berikut Pengertian dan Penjelasan Arti Katanya Lengkap dengan Keutamaannya

Sebagian orang termotivasi dengan hadits mengenai banyak tidur di saat berpuasa.

"Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Diamnya adalah tasbih. Do’anya adalah do’a yang mustajab. Pahala amalannya pun akan dilipatgandakan.”

Dijelaskan dalam buku Panduan Ramadhan terbitan Pustaka Muslim bahwa hadist tersebut, merupakan hadist yang dho'if atau lemah.

Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Adh Dho’ifah no. 4696 mengatakan bahwa hadits ini adalah hadits yang dho’if (lemah).

Ibnu Rajab menerangkan, “Jika makan dan minum diniatkan untuk menguatkan badan agar kuat ketika melaksanakan shalat dan berpuasa, maka seperti inilah yang akan bernilai pahala."

Sebagaimana pula apabila seseorang berniat dengan tidurnya di malam dan siang harinya agar kuat dalam beramal, maka tidur seperti ini bernilai ibadah.

(Tribunnews.com/Tio)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Apakah Benar Tidurnya Orang yang Berpuasa itu Berpahala? Berikut Penjelasannya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved